DANLANAL DABO SINGKEP BANTU DUA UNÌT PERAHU KARET UNTUK PENYEBRANGAN ANAK- ANAK SEKOLAH DI DESA MAROK TUA

IMG-20180103-WA0007KL – Jembatan Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga, sempat di beri nama jembatan anak tiri oleh warga dan di bangun secara swadaya ambruk di hantam angin puting beliung pada 6 Desember 2017 lalu membuat jalur transportasi warga setempat terputus.
Meski jembatan di bangun secara swadaya tapi memakan anggaran seratus juta lebih tanpa di bantu pemerintah. Hal itu dilakukan masyarakat untuk membantu penyebrangan anak-anak sekolah dan masyarakat dari Dusun II Tanjungyen menuju Marok Tua, sekarang jembatan sepanjang dua ratusan meter tinggal kenangan masyarakat akibat puting beliung turun secara tiba-tiba pada 6 Desember 2017 sekitar Pukul 03.00 WIB.
Kepala Desa Marok Tua Saparudin mengatakan, dia sangat bersyukur sekali adanya bantuan pinjaman dua unit perahu karet dari Lanal Dabosingkep dilengkapi dengan sefti pelampung.
“Adanya bantuan dua unit perahu karet dari Danlanal Dabo, kami merasa terbantu untuk menyeberangkan anak-anak sekolah dan guru honor dari Dabosingkep yang bertugas memberi ilmu pendidikan ke pelajar,” ungkap, Saparudin, Rabu (3/1).
Dia mengaku, selama ini anak sekolah dan masyarakat menggunakan jembatan yang di bangun, sekarang harus menggunakan alat penyebrangan yang di buat masyarakat dengan biaya penyebrangan Rp2.500.000, sejak jembatan tersebut terputus di tengah-tengah antara Marok Tua dan Tanjungyen sepanjang 70 Meter aktivitas warga sempat terhenti.
“Bantuan yang diberikan Lanal, sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat kami, meski satu unit perahu karet Memakai mesin, dan satu unit perahu karet kosong yang berkapasitas 10 orang lebih, telah membantu sekali masyarakat kami,” terangnya.
Disinggung masalah perhatian pemerintah lingga terhadap jembatan kayu tersebut, Saparudin mengaku dia sudah membuat proposal ke pemerintah daerah dan provinsi, namun tidak ada anggaran setiap instansi yang di temui.
“Sekarang saya lagi rapat untuk melakukan perbaikan jembatan. Jembatan itu kalau tidak permanen sepajang 200 Meter,, tapi kalau di bangun secara permanen kita ambil lurus hanya panjang 100 Meter lebih,” tuturnya.
Dia sangat berharap jembatan tersebut dapat di bangun secara permanen oleh pemerintah. Meski tahun ini tidak ada anggaran, semoga tahun depan dapat diprioritas kerena jembatan tersebut merupakan penghubung central antar dusun dan juga urat nadi perekonomian desa marok tùa
Saya selaku Kades dan msyarakat mengucapkan terima kasih Kepada Danlanal beserta jajarannya yang telah memberikan bantuan perahu penyeberangan tersebut karena ini merupakan solusi yang nyata pada saat ini.
“Kalau untuk memperjuangkan mempermanenkan jembatan iřu kami sudah cukup, tapi belum membuahkan hasil. Kami merasa semacam ada permasalahan di desa kami sehingga jembatan yang ambruk itu kami beri nama jembatan anak tiri oleh masyarakat,” imbuhnya, sedikit merahasiakan apa permasalahan tersebut.
Jembatan yang biasa dilalui orang dan sepeda motor belum juga diperbaiki oleh warga kerena kendala biaya, dan untuk keperluan sehari-hari, warga desa Marok Tua menyeberang dengan menggunakan sarana ponton terbuat dari rangkaian drum drum bekas yang ditempel pada perahu kayu dan  digerakkan dengan mesin dongpeng.
Melihat kondisi demikian Komandan Lanal Dabo Singkep Letkol Laut (P) Agus Yudho Kristianto, M.Tr.Hanla tergerak hatinya untuk memberikan bantuan sarana penyeberangan berupa pinjaman 2 unit perahu karet lengkap dengan mesin tempel serta setiap hari menugaskan personel Lanal sebagai operator  untuk menyeberangkan warga secara gratis.
Komandan Lanal Dabo Singkep didampingi Palaksa Mayor Laut (P) Cahyo Pamungkas, para perwira beserta staff dan anggota mengunjungi warga Desa Marok Tua untuk melihat kondisi jembatan yang roboh sekaligus memberikan bantuan tersebut, yang diterima oleh Kades Marok Tua bapak Saparudin
Komandan Lanal mengatakan bahwa bantuan ini merupakan perhatian Lanal Dabosingkep terhadap masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai terutama para guru dan anak-anak sekolah untuk mengatasi, setidaknya meringankan permasalahan yang sedang dihadapi.
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga Desa Marok Tua dalam mengatasi permasalahan jembatan yang roboh,” ungkapnya, Selasa (2/1), ketika menyerahkan bantuan yang di terima langsung Kepala Desa Marok Tua Saparudin.
Danlanal juga menambahkan, setiap hari akan ditugaskan anggota Lanal mengawali perahu karet untuk menyeberangkan warga yang akan keluar ataupun masuk ke desa Marok Tua tanpa dipungut biaya apapun.
“Kami akan menugaskan anggota untuk membantu penyebrangan masyarakat antar dua tempat, semoga apa yang kami buat dapat membantu masyarakat tanpa di pungut biaya,” pungkasnya. (mrs/sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


− 5 = dua

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.