Normalisasi Sungai dan Selokan Program Prioritas DPUPR Lingga 

IMG-20180104-WA0008KL – Mengantasi permasalahan banjir di Daik Lingga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU-PR) Kabupaten Lingga, sudah mempersiapkan master plan untuk mempercepat genangan air ketika hujan deras mengguyur Daik.
Kepala Bidang Pengairan DPUPR Lingga Sumarno mengatakan, dinasnya sudah melakukan langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan banjir di Daik Lingga, ketika musim hujan ,membuat air anak sungai Gunung Daik tumpah.
” Untuk Jangka panjang dinas sudah terkait sudah mempersiapkan DED dan master plan selokan yang berada di wilayah Daik sekitarnya.Sekarang kita belum dapat merealisasi semuanya, karena tersandung anggaran,” kata Sumarno,
Tahun 2018, ada beberapa program  akan di jalankan DPUPR untuk mempercepat surutnya air di beberapa titik yang ada di Daik, dengan memploting anggaran APBD Tahun 2018 supaya genangan air tidak berlama-lama tertahan di tempat yang di anggap rawan.
“Kami sudah menyediakan anggaran sebesar Rp600 Juta, untuk normalisasi selokan yang berada di Jalan Istana Robat depan SDN 004 Lingga.karena dilokasi tersebut Air sering sekali menggenangi sekolah, dan genangan air tersebut akan alirikan ke anak sungai yang tidak jauh dari sekolah,” terangnya.
Selain itu, dinas juga akan melakukan pengerukan Sungai Seranggung Kelurahan Daik sepanjang 3 Kilometer lebih, dengan anggaran milyaran rupiah. Hal itu dilakukan supaya air tidak tertahan lama ketika banjir.
“Dalam perencanaan, memang normalisasi Sungai Seranggung sepanjang 3 Kilometer lebih akan di laksanakan 50 persen terlebih dahulu, dan akan di selesaikan pada tahap berikutnya. Semua itu tak terlepas dari keterbatasan anggaran,” jelasnya.
Dia juga mengaku, apa yang menjadi keperluan mendesak itu yang akan kita dilaksanakan terlebih dahulu, dan akan berkelanjutan sesuai dengan kekuatan anggaran yang di miliki.
“Master plan sudah dipersiapkan, untuk normalisasi selokan atau parit yang berada di Daik Lingga, apa lagi selokan yang ada di Daik sekitar, semuanya bermuara ke sungai,” imbuhnya.
Salah seorang nelayan yang selalu menggunakan aliran anak Sungai Seranggung ketika di temui mengatakan, aliran sungai ini memang sejak dari dulu diharapkan masyarakat khususnya nelayan, karena ketika air laut dalam keadaan surut, para nelayan tidak dapat melaut dan tidak dapat masuk kuala Seranggung.
“Alirannya memang sudah dangkal. Selain air cepat surut ketika banjir, anak sungai juga dapat di manfaatkan oleh para nelayan setempat untuk melaut dan tidak lagi tergantung pada air pasang dan surut,” pungkas Vairus warga setempat. (Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


− satu = 8

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.