Daria Prioritaskan SDN 028 Kelas Jauh Sambau

Memprihatinkan, Kegiatan belajar mengajar, SD Negeri 028 Lingga, kelas jauh Sambau,

Lingut, KL- Prihatin, itu yang terungkap dalam hati, kala melihat sebuah SD Negeri 028 Lingga, kelas jauh Sambau, yang berada Dusun II, Desa Limbung, Kecamatan Lingga Utara, SD kelas jauh yang berada kurang lebih 3 kilo meter dari SD induk Senempek tersebut, hanya mempunyai 11 orang murid, 3 murid kelas 1, dan 8 orang murid kelas 3, Serta dua guru pengajar.

Bupati Lingga, Drs H.Daria, mangatakan, telah meminta Dinas Pendidikan untuk mengkaji apa solusi yang terbaik untuk SD kelas jauh sambau, apakah perlu kiranya dibangun gedung sekolah baru, atau diberikan fasilitas terhadap murid SD kelas jauh, tentunya semuanya harus dikaji dulu dan sebaik mungkin,

“Karena untuk membangun gedung sekolah baru hal yang harus perhatikan adalah murid yang akan bersekolah disitu, karena bila telah di bangun namun muridnya tidak ada, tentu akan mubazir jadinya, bila semuanya telah dikaji, pada tahun 2015 akan diploting anggarannya itu, “Untuk SDN.028  kelas jauh Sambau, akan kita prioritaskan,” sebut Daria, usai upacara peringatan Hari Jadi Kabuaten Lingga ke-11, dilapangan sepak bola sultan mahmud riyat syah. Daik Lingga.

Kiki Asbarosa, salah seorang guru PNS yang bertugas mengajar di SD kelas jauh tersebut, dalam kegiatan belajar mengajar memang tidak ada kendala, semangat belajar anak didik kami cukup tinggi, masalahnya hanya pada bangunan sekolah, karena untuk kegiatan belajar mengajar, ini ada tempat yang ke tiga kalinya kami pindah, karena dua yang serbelumnya sudah tidak layak lagi untuk di gunakan,

“Tempat yang sekarang kami gunakan pun, merupakan milik warga yang dibangun secara swadaya, keadaannya pun cukup parah, bila hujan, kegiatan belajar tidak dapat di lakukan, karena atapnya sudah bocor,” ujar Kiki, Selasa (25/11/2014) saat bebarapa rekan media mengunjungi SD kelas jauh sambau tersebut.

Katanya lagi, kalau pada musim hujan agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan, kami menumpang di surau, karena memberikan pendidikan kepada anak-anak didik kami adalah hal yang terpenting,

“Walau hanya dengan apa adanya kami tetap berusaha memberikan pendidikan yang terbaik pada murid kami,” terangnya.

Celvin, murid kelas 1, SD kelas jauh sambau, saat ditanya apakah mau kalau dipindahkan ke SD induk yang berada di Senempek, dengan polos ia menjawab, tidak mau kalau pindah, “tidak mau pindah, karena jauh dan jalannya pun becek, kami ingin tetap sekolah disini (kelas jauh Sambau_Red), guru kami baik,” jawab Calvin Polos, yang bercita-cita ingin menjadi seorang pilot.

Menurut salah seorang warga Sambau, mengatakan, tempat belajar mengajar SDN 028 Kelas Jauh Sambau, merupakan rumah yang dibangun warga secara swadaya, rumah ini semacam rumah singgah, yang paling sering menempati rumah itu adalah Joget saat mereka berada di tempat kami, karena joget tidak ada biarlah anak-anak murid kelas jauh belajar disitu,

“Sebenarnya SD kelas jauh ini, telah ada sejak tahun 2012 lalu, namun sampai saat ini kondisinya tetap seperti itu juga, tidak ada perubahan, dari tempat yang pertama kedua hingga yang ketiga ini sama saja kondisinya, SD kelas jauh ini entah berapa kali telah terekpos di media, baik itu media cetak maupun elektronik,” ucapnya yang enggan namanya dipublikasikan.

Dusun II Sambau, dihuni lebih kurang 50 Kepala Keluarga, rata-rata penduduknya adalah nelayan, kami sangat berharap adanya bangunan gedung sekolah baru, sehingga anak-anak kami juga mendapat pendidikan yang layak,” harapnya. (Puspan).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


2 − = satu

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.