Dialog Terbuka Bupati dan Pemuda Kabupaten Lingga

28-10-03

Kl- Diskusi kepemudaan bersama Bupati Lingga membangun semangat pemuda yang solutif dan visoner melalui kerja nyata dalam mewujudkan Lingga Terbilang, di Aula Kantor Bupati Lingga, Kamis (25/10).

Diskusi melibatkan OKP, pemuda beberapa elemen masyarakat Kabupaten Lingga yang di fasilitasi KNPI Kabupaten Lingga dalam menyambut HUT Sumpah Pemuda Ke-89 di Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu.

Pada diskusi terbuka tersebut, pemuda di minta menyampaikan uneg-uneg-nya, apa yang menjadi persoalan negeri yang di pimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati Lingga dalam membangun negeri. Pemuda di minta terbuka dan menekan pemikiran negatif selama ini baik di kedai kopi ataupun di media sosial.

Acara berlangsung tiga jam tersebut, ada beberapa permasalahan disampaikan lantang oleh perwakilan pemuda, dan meminta bupati serius menangani masalah lahan dan pertanian dan tidak hanya untuk pencitraan saja sementara daerah porak poranda dengan tujuan yang tidak jelas. “Banyak lahan yang porak poranda, saya anggap pemerintah kurang pemantauan, atau memang ada unsur kesengajaan dengan tujuan tidak jelas menjual lahan untuk pertambangan. Permasalahan penjualan lahan di tingkat desa oleh oknum desa yang terindikasi telah menyengsarakan masyarakat. Masalah aturan perlu di sosialisasikan,” ungkap Juhardi, dari LSM Gema Lingga.

Masalah sawah, menurtnya sampai hari ini dia anggapnya gagal, dia menyarankan instansi terkait harus tanggap, jangan bupati kelapangan baru masing-masing OPD ikut kelapangan bagai lebah yang terkesan mengampu.  “Terima atau tidaknya ini perlu saya sampaikan, terutama masalah lapangan kerja masyarakat. Masalah kayu perlu juga menjadi perhatian pemerintah supaya dapat di produksi, dan membuka lapangan pekerjaan masyarakat, sedangkan kayu masih banyak di Lingga, kita harap dapat di kelola secara benar. Kami butuh lapangan kerja, masalah kayu, ada di hutan menjadikan pekerjaan kami,” pintanya.

Menjawab persoalan-persoalan yang di lontarkan para pemuda, Bupati Lingga H Alias Wello mengatan, carut-marut masalah lahan sudah berkali-kali di sampaikannya setiap ada rapat, terutama kesiapan perangkat desa supaya berhati-hati dalam masalah lahan lihat fungsi kawasan hutan dan harus tahu asal-usul tanah tersebut. “Kalau masalah kawasan hutan anda jangan coba berspekulasi dengan pihak tertentu. Ada modus perangkat dan pengusaha untuk mendapatkan kawasan tersebut, jadi berhati-hati,” pesanya.

Masalah pertambangan, daerah tidak punya kewenangan semua di pegang provinsi. Akan tetapi apakah provinsi tahu dampak lingkungannya. Cara tersebut sama saja menzalimi daerah. “Sebagai bupati, saya menjaga masyarakat saya jaga nelayan. Kita akan lakukan yudisial ripiuw menganai izin pertambangan. Kita harap kewenangan itu tetap di kabupaten/kota,” terangnya.

Dia juga mengaku kalau sawah kerap sekali di anggap hanya pencitraan, namun dia tidak masalah karena pemerintah terus bekerja. Kabupaten Lingga termasuk salah satu kabupaten setelah Marauke dalam program cetak  sawah terluas secara nasional. “Menteri Pertanian sudah melihat di sini, menyukseskan itu tidak mudah dan perlu memakan waktu bila di lihat kemajuan pertanian di wilyah pertanian yang ada di Indonesia.

“Perlu kerja keras, kerja cerdas dalam mewujudkan ini. Lingga sudah di tetapkan sebagai wilayah ketahanan pangan nasonal di enam tempat. Priode ini saya harus menyelesaikan kerja ini, kedepan siapa saja menjadi bupati tinggal menjalankan saja dengan baik,’ paparnya.

Dia mengajak para pemuda ikut membantunya dalam program besar ini,dan dapat saling berbagi pemikiran dan masukkan supaya kerjanya dapat menjadi ringan, sedangkan ia merasa masih kekurangan. Dan apa yang telah di buat belum tahu di respon positif oleh masyarakat. “Ayo pemuda bantu saya, sawah bukan pencitraan. Hasil kunjungan kita di beberapa wilayah pertanian yang maju, memang memerlukan waktu puluhan tahun sedangkan kita baru,” imbuhnya.

Banyak lagi permasalahan yang disampaikan pemuda membuat bupati merasa bangga, karena dapat dialog terbuka guna meminimalisir tudingan negatif yang belum tentu benarnya. Dia mengajak pemuda kembali membuat acara seperti ini, supaya dapat membantu pemerintah daerah dalam memajukan Kabupaten Lingga. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


6 × = enam

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.