KL – Mewujudkan generasi Lingga agar mampu memahami bacaan Al-Quran, Pemkab Lingga melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Bupati Lingga membuat pelatihan bagi guru ngaji di Kabupaten Lingga.
Pelatihan di buat sebagai upaya dalam meningkatkan kwalitas atau kemampuan dalam mengajar guru ngaji yang ada di Kabupaten Lingga, yang selama ini belum pernah di buat oleh pemerintah dalam memberi bimbingan pada guru-guru ngaji.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Bupati Lingga H Sukri mengatakan, pelatihanbyang di buat disesuaikan dengan standard pembacaan Al Quran, yang nantinya dapat di terap oleh guru ngaji pada anak-anak.
“Adanya pelatihan ini kita harap pada guru yang mengajar mengaji mempunyai ilmu dan wawasan sesuai standar ilmu membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai kaidah Ilmu tajuwid,” ungkap H Sukri ketika acara pelatihan di Hotel Lingga Pesona Daik Lingga, Selasa (3/10).
Dia berharap kedepan dapat melahirkan generasi Qurani yang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, setelah pembekalan demi pembekalan diberikan pada guru-guru ngaji untuk ditularkan ke generasi.
“Kalaulah guru yang diberi pelatihan sudah memiliki kwalitas dan kemampuan, semoga anak didiknya melebihi dari itu. Nah, ini yang kita harapkan pada generasi kita kedepannya kelak,” kata H Sukri.
Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar yang sempat hadir dan sekaligus membuka kegiatan pelatihan berharap kepada para guru mengaji untuk dapat mengikutinya dengan sebaik mungkin dan menjadikan pelatihan ini sebagai penambahan ilmu dalam memajukan generasi di bidang bacaan Al-Quran.
“Saya nilai kegiatan ini penuh manfaat, jadi gunakan waktu pelatihan ini sebaik mungkin, agar dapat di tularkan kemanfaatannya pada generasi kita secara terus-menerus,” pintanya.
Menurutnya, pelatihan yang digelar oleh Kesra bukanlah kegiatan yang bersifat seremonial mengaji, namun kegiatan yang sangat baik dan penuh manfaat untuk generasi penerus kedepan dalam memahami bacaan Al-Quran, khususnya di Kabupaten Lingga.
“Kita semua tahu kalau guru adalah ujung tombak. Tidak hanya guru di sekolah-sekolah saja mengajar dengan baik, tetapi guru ngaji juga harus seperti itu,” imbuhnya. (mrs/Sam)