KL – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Lingga, mentotal data yang dinput dari seluruh Puskesmas yang ada di lingga, masih terdapat 32 anak balita yang mengalami gizi buruk, dalam artian berat badan kurang atau kurus tidak sesuai dengan yang seharusnya, ” berat badan tak berimbang ” Data yang diinput ini merupakan data di tahun 2016 lalu.
menurut, kepala Seksi (Kasi) Kesehatan keluarga (Kesga) DKPPKB lingga, Wawan Kusmana, mengatakan “untuk kasus anak yang mengalami gizi buruk dari tahun-ketahun tetap ada, hal ini ada kaitanya dengan kurangnya pemahaman orang tua anak.
Tidak ada satu makanan yang bisa mencukupi kebutuhan tubuh, makanya harus seragam, tidak sulit untuk didapati, cukup yang tersedia didaerah kita sendiri, bukan makanan yang harus mahal, kata Wawan.
Sementara Mas’ah, Kepala Bidang ( Kabid) Kesga DKPPKB menambahkan, ” Pola asuh yang tepat dari orang tua dapat mencegah terjadinya gizi buruk pada bayi atau balita, adalah Pola asuh yang tepat dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan, bayi akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Setelah enam bulan utamakan makanan alami yang memiliki gizi berimbang, jangan berpatokan ke susu formula saja,” ucap Mas’ah.
Menurutnya dengan memberikan bahan makanan lokal alami kepada bayi setelah berumur enam bulan dengan pendampingnya susu, tidak apa-apa karena akan seimbang.
” pemerintah sendiri dalam menangani anak yang mengalami gizi buruk ini, melalui DKPPKB lingga memberikan bantuan berupa Susu atau biskuit, ” bantuan yang di salurkan inipun tidak selalu ada, tergantung anggarannya, dianggarkan atau tidak, seperti tahun lalu tidak dianggarkan, tahun ini berkemungkinan ada,” katanya.(Red)