KETERLAMBATAN DED DAN KETERSEDIAAN LAHAN DAPAT MENGANCAM TERHAMBATNYA PEMBANGUNAN

H Muhammad Ishak

KL  –  Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lingga H Muhammad Ishak khawatir, penyediaan lahan yang clear and clean diperkirakan akan menjadi permasalahan utama yang akan mempengaruhi akselerasi dan kelancaran pembangunan sebagai infrastruktur penting di Kabupaten Lingga kedepan.

Dia mengaku, masalah itu sudah mulai dirasakan 2 – 3 tahun belakangan ini, karena hal tersebut disebabkan lahan sudah banyak di kuasai oleh pihak ke tiga, selain itu pula, mekanisme pembebasan lahan juga harus melalui proses yang tidak mudah sementara anggaran untuk pembebasan lahan relatif  sangat terbatas.

“Lahan sudah banyak dikuasai oleh pihak ketiga. Jadi untuk pembebasan lahan harus melalui mekanisme dan harus di dukung dengan Anggaran yang memadai supaya Lahan dapat di bebaskan untuk pembangunan Kabupaten Lingga kedepan,” ungkap H Muhammad Ishak, diruang kerjanya, .

Menurut Muhammad Ishak, bila ingin membangun insfrastruktur baik melalui APBD, APBD Provinsi Kepri dan APBN, pemda harus memiliki Detail Engineering Design (DED) dan ketersediaan lahan yang clear dan clean, dalam artian status harus sudah jelas dan menjadi syarat utama.

“Menjadi syarat utama untuk mengusulkan pembangunan di Kabupaten Lingga melalui APBD provinsi dan APBN pusat, penyediaan lahan yg clear dan clean sudah mnjadi sharing yang wajib,” terang Ketua I LAM Kabupaten Lingga ini.

Ceritanya, ketika pemda ingin mengusulkan pembangunan infsrastruktur terutama gedung dan bangunan untuk Kabupaten Lingga, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sering  kali meminta melengkapi syarat yakni DED dan status lahan.

“Kalau syarat tidak lengkap, jarang sekali usulan pembangunan dapat dipenuhi. Berakibat molornya pembangunan dalam beberapa tahun, karena harus menunggu kesiapan DED dan persediaan lahan harus disiapkan pemda,” jelasnya.

Dia mengaku, peluang Kabupaten Lingga mendapatkan pembangunan infrastruktur baik melalui APBD Provinsi Kepri dan APBN, Lingga memiliki peluang cukup besar. Hal itu dapat dilihat dari rencana program dan kegiatan Bapak Gubernur Kepri 5 Tahun kedepan yang arahnya ke Kabupaten Lingga, ditambah lagi dengan berbagai ikhtiar Bapak Bupati Lingga yang terus melakukan koordinasi intensif di provinsi dan kementrian.

“Jadi harus cepat diantisipasi, jangan sampai kedepan Pemerintah Provinsi Kepri dan pusat sudah siap mengalokasikan anggaran dan bersemangat membantu Kabupaten Lingga, sementara lahannya belum clear and clean,” timpalnya menutup pembicaraan (Mra/Sam).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


4 + lima =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.