KIRIMAN KABUT ASAP GANGGU AKTIVITAS NELAYAN LINGGA

KL. Kiriman Kabut asap yang diperkiraan berasal dari Provinsi Jambi dan Sumatera sebagian besar telah menyelimuti wilayah laut di Kabupaten Lingga ini, sehingga aktivitas  masyarakat   Lingga yang hampir sebagian masyarakatnya bekerja sebagai Nelayan Tradisional sangat Terganggu. Selain itu juga kiriman kabut asap sangat membahayakan pelayaran karena jarak pandang di laut Kabupaten Lingga sangat  terbatas, hal tersebut membuat Masyarakat Lingga yang bekerja sebagai Nelayan tradisional  tidak berani untuk mencari tangkapannya  jauh dari bibir pantai, ini sangat dirasakan sekali oleh masyarakat  Nelayan yang berada di Kecamatan Senayang, Lingga Utara, Kecamatan Singkep Selatan, dan Kecamatan Singkep Barat. Akibat kiriman kabut asap ini  jarak pandang dari bibir pantai ke laut hanya 400 meter sehingga  untuk pendapatkan  hasil  tangkapannya sangat jauh berkurang,  biasanya seperti  ikan Bawal, Tenggiri ataupun Ikan besar lainnya kita harus melaut jauh dari bibir pantai, sementara  kami hanya  Nelayan tradisional tidak berani melaut terlalu jauh  dari bibir pantai, takut tersesat dan tak bisa pulang karena kita belum ada  Setelit atau GPS, ujar Eko dikutip di Bintan New nelayan Tradisional Desa Pena’ah Kecamatan lingga Utara. Lain halnya dengan masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan Tradisional di- Kecamatan Singkep Barat, terutama  nelayan yang berada di Desa Suak Buaya,Desa Posek dan Desa Bakong, bagi kami  Kabut asap kiriman ini sudah menjadi musiman setiap tahunnya sehingga untuk mengantisipasi keadaan cuaca seperti ini masyarakat kami yang bekerja sebagai  Nelayan Tradisional di- Kecamatan Singkep Barat  ini sebagian Besar Nelayannya  telah mengunakan Alat-alat canggih Seperti Satelit dan GPS Ujar Kepala Desa (Kades) Suak Buaya Sardi. Pada umumnya Nelayan di desa kami telah mengunakan alat seperti satelit dan GPS jadi Masyarakat kami yang bekerja sebagai  Nelayan   tangkap sebagian besar tidak ada kendala dengan kiriman kabut asap setiap tahun ini, walaupun masih ada sebagian kecil nelayan kita mencari tangkapannya tidak jauh dari pantai karena mereka tidak mempunyai GPS dan Setelit, tetapi sebagian Besar masyarakat yang bekerja sebagai nelayan tangkap yang ada didesa kami, ini tidak ada kendala, karena  sudah jadi musim tahunan kiriman kabut asap dari daerah Jambi dan Sumatera, ujar Kades Suak Buaya Sardi menutup pembicaraannya (NEW/ GET)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


satu + 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.