Lingga Memiliki Dua Titik Populasi Buaya Ini Sangat Mengkhawatirkan

20180621_210721KL – Ada Beberapa titik Populasi Buaya di wilayah Kabupaten Lingga amat mengkhawatirkan, hal itu setelah dilakukan survei Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) di beberapa lokasi di Kabupaten Lingga.
Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota Komisi II DPRD Kabupaten Lingga., sebelumnya pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan KSDA Batam, terkait investigasi keberadaan buaya di beberapa titik rawan di Kabupaten Lingga.
“Dari hasil survei KSDA di bebrapa titik di Kabupaten Lingga pada Bulan Ramadhan baru-baru ini, ada beberapa titik yang menjadi sarang buaya dan tempat perkembangan biakan, hingga populasi buaya kian bertambahnya”
Điakatakan, dari hasil survei KSDA ada dua titik menjadi sarang atau tempat perkembang biakan buaya, yaitu Desa Sungai Pinang dan Desa Kerandin sama-sama berada di wilayah Kecamatan Lingga Timur.
“Dua Desa itu memang menjadi sarang dan tempat lubuk Buaya . Jadi, kalau tidak di tangani, perkembang biakan semakin menjadi, bahkan bisa mengancam kenyamanan masyarakat yang tinggal di desa itu,” jelasnya.
Wilayah laut Pulau Mepar dan Desa Panggak Laut Kecamatan Lingga, merupakan tempat perjalanan buaya dan sekaligus tempatmencari makan. Dua wilayah itu merupakan tempat mencari mangsa.
“Setelah di survei lubuknya tetap berada di Kerandin dan Sungai Pinang. Ini akan menjadi perbincangan kita nanti dengan Bupati untuk melakukan MoU dengan pihak ketiga,” jelasnya.
Katanya lagi, kalau melalui survei, tim dari KSDA melihat titik mata di perairan sungai yang ada di Sungai Pinang dan Kerandin, ternyata dua tempat tersebut memiliki banyak titik mata anak buaya.
Supaya permasalahan terus tindak lanjuti, tidak lama lagi pihaknya akan menggelar pertemuan dengan pihak ketiga, yang memiliki penangkaran buaya di Pulau Bulan, sekaligus akan membuat MoU.
“Sebelum dilakukan pertemuan itu, kami terlebih dahulu menemui Bupati Lingga meminta petunjuk, MoU seperti apa harus di buat, yang ada timbal baiknya untuk Kabupaten Lingga tentunya,”
Selanjutnya hasil survei KSDA populasi buaya di Lingga sangat signifikan, dalam satu bulan di perkirakan 200 sampai 300 ekor buaya besar dan anak buaya dapat di lakukan penangkapan di Kabupaten Lingga.
“Jumlah itu bukan jumlah yang kecil, kalau kita perkirakan berapa banyak populasi buaya di Lingga jika tidak tangani secara maksimal oleh pemerintah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Cik Mut (pria kerab sekali membantu warga melakukan penangkapan buaya) warga Daik sempat menceritakan keberadaan anak buaya di Ulu Sungai Kerandin sangat banyak sekali ,kalau ingin melihat mata buaya datang ke Kerandin dan jelajai sungai dengan menggunakan lampu center.
“Kalu malam, dengan menggunakan lampu center, mata anak buaya berkilauan seperti kunang-kunang. saya melihat kala itu hampir seratusan ekor anak buaya keluar ditepian anak Sungai Kerandin. Jujur kondisi seperti itu sudah meresahkan masyarakat nelayan sana,” pungkasnya ketika di sembangi bebrapa hari ini.kerumahnya
Dari pantauan ada beberapa titik atau lokasi buaya yang mengancam kenyamanan masyarakat Lingga, termasuk Desa Kelumu, Desa Sungai Besar dan bebrapa titik anak sungai lainnya, bahkan sudah ada yang memakan korban jiwa dengan keganasan buaya rawa tersebut. (Mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


2 + lima =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.