Dabo, KL-Masyarakat yang menjadi pelangan PDAM Dabo belakangan ini mengeluhkan pelayanan yang diberikan, pasalnya selain air bersih yang disuplay ke rumah masyarakat sering dalam keadaan keruh, macetnya suplay air juga semakin sering dilakukan apalagi saat menjelang Hari raya Idul Fitri lalu.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Perencanaan Teknik PDAM Kabupaten Lingga, Zainuddi, di Dabo Singkep, Senin (4/8).Krisis air bersih yang dialami masyarakat Kecamatan Singkep saat ini disebabkan debet air ada tidak lagi sesuai dengan jumlah pelanggan PDAM yang saat ini mencapai 3.000 KK lebih.
“Kapasitas air yang masuk ke PDAM dari mata air gemuruh Gunung Muncung yang sampai ke bak penampungan saat ini 3.500 meter kubik per harinya. Sedangkan dengan kapasitas jumlah pelanggan jumlahnya mencapai ribuan orang, kami harus menyediakan 7.200 meter kubik air per hari. Inikan minus. Makanya kita mengalami krisis air saat ini,” katanya.
Kendala lainya yakni pipa induk dari mata air gemuruh yang mensuplay air ke bak penampaungan di Bukit Timah dalam kondisi yang sudah tidak layak, selain mengalami banyak kebocoran pipa, kondisi pipa juga sudah di penuhi lumpur sehingga menyebabkan tidak bisa maksimalnya air yang bisa di distribusikan ke pelanggan.
Menurut Zainuddi, pihaknya telah melakukan upaya dan berkoordinasi diantaranya dengan Bapeda Lingga , rencananya tahun depan pipa induk yang saat ini dalam kondisi rusak parah segera diganti. Dengan adanya peremajaan dan juga rehab terhadap fasilitas PDAM, diharapkan krisis air bersih akan berakhir tahun depan.
“Tahun depan kita dapat pembangunan pipa induk sepanjang 7 KM dari Pemerintah Pusat. Ini nanti jika sudah siap berkapasitas 70 liter per detiknya. Ditambah dengan memaksimalkan debet air di bak Kampung Boyan dari yang semula 10 liter per detik menjadi 30 liter per detik. Diharapkan bisa mengatasi krisis air bersih di Singkep,” harapnya.(Rie)
