KL-Sarana penunjang transportasi darat merupakan salah satu akses penting dalam proses pencapaian pembangunan suatu wilayah. Seperti di Desa Marok Tua, untuk mencapai daerah tersebut kita harus menempuh jalan yang cukup panjang dan melewati sebuah jembatan penghubung untuk mencapai lokasi desa tersebut. Ketika akses menuju ke desa tersebut baik maka sistem ekonomi dan sosial serta lainnya juga akan berjalan dengan baik tetapi ketika akses itu buruk maka buruk juga lah sistemnya. Salah satu akses yang menjadi penghubung desa tersebut yaitu jembatan kayu nya. Namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa jembatan tersebut kini telah rusak dan hancur akibat di hantam oleh angin puting beliung beberapa waktu yang lalu.
Safaruddin yang merupakan kepala Desa Marok Tua mengungkapkan bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses ke Desa Marok Tua, dia sudah menyampaikan kepada pihak terkait mengenai hal ini khususnya pemerintah dan pihak pemerintah pun telah datang dan melihat langsung ke lokasi mengenai kondisi jembatan tersebut. Dia juga mengungkapkan ” jembatan tersebut baru saja kami rehab menggunakan dana desa namun sekarang jembatan itu telah rusak kembali akibat di hantam oleh angin puting beliung beberapa waktu yang lalu, hal ini yang saya khawatirkan akan sangat mengganggu bagi warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari mereka yang mana selalu menggunakan dan melewati jembatan tersebut, jadi kami sangat berharap agar pemerintah dapat segera membantu memperbaiki kembali kondisi jembatan yang rusak tersebut, ungkapnya beberap waktu yang lalu.
Haris (22) seorang pemuda asli desa tersebut yang berstatus sebagai mahasiswa di pekanbaru Riau mengungkapkan, “kami berharap pemerintah agar segera mengambil langkah cepat atau istilahnya gerak cepat, mereka kan sudah meninjau dan melihat langsung kondisi di lapangan terkait rusaknya jembatan tersebut, karena hal itu akan berdampak besar jika tidak segera dilakukan perbaikan, baik itu dari sisi kesehatan, maupun kepentingan masyarakat lain, contohnya seperti ketika ada yang sakit maka mobil ambulans yang datang pasti akan melewati jembatan tersebut tetapi ketika kondisi jembatan tersebut sekarang sudah rusak bagaimana dengan masyarakat yang tiba-tiba sakit. Tidak mungkin mesti menunggu perbaikan jembatan itu dulu, jadi harapan kami agar pemerintah sigap dan bisa mengambil keputusan mengenai kapan akan dilakukan perbaikan jembatan tersebut, jika menimbang saat ini kondisi keuangan kita yang lagi defisit tetapi tidak akan mungkin mesti karena defisit jadi perbaikan jembatan tersebut malah terkendala, kami sebagai pemuda desa tersebut yang saat ini masih menimba ilmu di perantauan hanya dapat berharap kesigapan pemerintah yang langsung bertindak bukan hanya sekedar sebatas meninjau saja, tapi memberikan kontribusi yang jelas mengenai kapan jembatan itu bisa diperbaiki, ungkapnya pada media kabarlingga.
Memang seperti yang kita ketahui bersama bahwa akibat hantaman angin puting beliung yang sering disebut dengan istilah “Taong” tersebut telah meluluh lantahkan jembatan tersebut hingga kurang lebih 100 meter bahkan tiang jembatan tersebut pun terbang hingga ratusan meter, sehingga menyebabkan akses menuju desa tersebut mengalami kendala. (IMM)