KL – Pembangunan kawasan wisata Bukit Tumang yang berada di Kelurahan Raya Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga terhenti, hal ini dikarenakan proyek yang dibiayai oleh SBSN ( Surat Berharga Syari’ah Negara ) kerjasama dengan Kementerian Keuangan dan Kemterian PUPR selanjutnya disalurkan ke BWSS ( Balai Wilayah Sungai Sumatra ) IV Provinsi, pembangunan Multiyard ini diperkirakan menelan anggaran kurang lebih Rp 22 Miliar tersebut hingga saat ini mengalami kendala pasokan solar yang diperuntukkan mengerakkan peralatan berat.
Azmi salah seorang staff dari PT Kartika Teguh Karya membenarkan bahwa pihaknya kesulitan untuk mendapatkan solar dan saat ini pihaknya masih mencari solusi.
“Kita sudah hampir 3 hari ini tak bisa kerja karena solar tak ada, alat-alat tak bisa bergerak.” tutur Azmi Jumat (26/7).
Diterangkan Azmi saat ini perusahaan memang memiliki solar namun bahan bakar tersebut tidak dapat digunakan karena tercampur dengan air, sehingga apabila dipaksakan untuk mengoperasikan peralatan berat maka akan berdampak pada kerusakan sejumlah alat berat.
“Alat-alat sudah ada yang rusak dan halini di sebabkan karena tercampurnya bahan bakar solar dengan air tawar atau air asin” terang Azmi
Meski enggan membeberkan lebih jauh dari mana sumber solar tersebut dan mengapa bisa tercampur dengan air namun Azmi meyakini bahwa kelangkaan minyak tersebut akan segera di atasi.
Kawasan yang digagas oleh Mantan Lurah Raya Munzilin (Moro) ini merupakan Kawasan Wisata Bukit Tumang yang akan menjadi kawasan Embung penguatan air Baku diwilayah Kecamatan Singkep Barat sekaligus akan menjadi obyek wisata primadona di Kabupaten Lingga. Hal ini setelah tim Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) IV Dirjen SDA KemenPU dan PR telah melakukan pengecekan kedalaman tanah asli di Bukit Tumang, sebagai syarat membangun sejumlah sarana wisata di kawasan tersebut.
Direncanakan proyek yang dianggarkan Rp 22 milyar tersebut akan dibentuk sedemikian rupa dengan membangun sejumlah fasilitas dan bangunan pendukung seperti, Gazebo, Jogging track, taman untuk masyarakat rehat dan bersantai serta sejumlah fasilitas pendukung yang lain. Namun proyek tersebut saat ini terhenti karena belum memiliki pasokan minyak solar.( Red)