KL – Pemerintah Kabupaten Lingga menyediakan anggaran sebesar Rp3,4 Milyar untuk pendidikan dasar disetiap sekolah SD, SD swasta sederajat dan SMP sederajat.
Anggaran yang di sediakan Pemkab Lingga melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di tempatkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga. Dana yang disediakan tersebut di perbantukan buat anak yang baru masuk SD dan SMP sederajat, baik itu negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Lingga.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lingga Junaidi Adjam melalui Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Lismaya mengatakan, sekarang ini dinas masih menyusun administrasi untuk menjalankan program tersebut pada hari Senin depan.
“Nanti hari Senin depan kami baru mengadakan rapat dengan pihak sekolah, terkait petunjuk teknis bantuan Bosda bagi siswa/siswi dasar baik negeri ataupun swasta, agar proses berjalan lancar dan sesuai dengan aturan,” ungkap Lismaya.
Pengakuannya, pemerintah daerah menyediakan anggaran melalui Dinas Pendidikan, sedangkan berapa jumlah siswa/siswi yang mendapatkan bantuan tersebut akan di data dahulu pada masing-masing sekolah dan diserahkan ke Dinas Pendidikan .
“Kami tidak bisa menentukan berapa jumlah bakal menerima bantuan BOSDA untuk kelengkapan anak. Kita tunggu saja yang di ajukan sekolah nantinya, karena Senin depan program ini baru berjalan,” jelasnya.
Lanjut perempuan berkerudung ini lagi, adapun bantuan yang di akan berikan, untuk Siswa/siswi SD sederajat berupa seragam sekolah yaitu baju kurung, baju olahraga dan baju batik. Sementara kalau untuk SMP sederajat dibantu baju seragam, baju kurung, baju batik, baju olahraga dan baju pramuka.
“Kalau SD sederajat satu siswa/siswi mendapat Rp690.000 Ribu, dan kalau SMP sederajat satu siswa/siswi sebesar Rp1.040.000 Ribu. Perbedaan itu karena di tingkat SD dan SMP sederajat ada penambahan baju pramuka saja,” jelas dia.
Pengakuan Lismaya, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar meminta pada awal Agustus 2019, dana tersebut sudah terealisasi ke sekolah-sekolah agar secepatnya dapat di gunakan.
Dia merasa bimbang, kalau pengalaman Tahun 2018, realiasi ke sekolah agak terlambat, disebabkan adanya perpindahan siswa dari sekolah lain, sehingga administrasi yang di buat harus di robah kembali.
“Semoga tahun ini tidak ada kendala. Sistem bantuan di berikan melalui rekening sekolah setelah adanya SK Bupati Lingga yang kami ajukan,” imbuhnya. (Red).