Mushola dan Pendidikan untuk Masyarakat Dusun Sebayur Desa Marok Tua

KL -Dengan usia yang ke 13 terbentuknya kabupaten Lingga dan daerah yang dikelilingi Pertambangan ,semestinya semua anak dikabupaten lingga ini mengenyam pendidikan.
masyarakat juga harus memiliki tempat ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya serta sarana kesehatan
Tapi lain halnya dengan Masyarakat di RT 2 RW 4 Dusun 2 Sebayur Desa Marok Tua Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga ,
Diperkiraan ada 20 anak yang berusia 7- 15 tahun tak pernah merasa tersentuh pendidikan sama sekali, dikarenakan di Sebayùr ini hari ini belum ada didirikan sarana gedung Sekolah ditambah lagi keadaan Ekonomi orang tuanya yang kurang mampu.
Bahkan bukan hanya anaknya saja, orang tua nyapun tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Padahal sebayur ini dihuni hampir 70 jiwa.
Sekolah terdekat dari Dusun Sebayur harus ditempuh dengan perjalanan laut selama satu jam. Kalau kondisi laut sedang tidak bersahabat seperti di saat musim utara,
tidak ada warga yang berani mengarungi gelombang.
Penduduk RT 2 RW4 Dusun 2 Sebayur mayoritas memeluk agama Islam. Sayangnya, tidak ada satu pun mushola di dusun tersebut
Heran atau akrab disapa Jayak (45), warga Dusun Sebayur, selama tinggal di dusun itu sejak 12 tahun lalu, satu-satunya bantuan pemerintah yang diterima warga dusun hanya fasilitas Mandi Cuci dan Kakus (MCK) yang didirikan pada tahun 2012 yang lalu, selain itu tidak ada sama sekali bantuan dari pemerintah maupun dari Desa.” ujar Jayak Minggu (17/2) lalu.
Namun, dalam keterbatasan warga Dusun Sebayur yang selama ini hidup tanpa listrik itu, kata Jayak, kini, lembaran-lembaran ilmu untuk anak-anak dusun mulai terbuka.
Lembaran-lembaran yang bisa menghantar mereka melihat dunia luar.
“Allhamdulillah anak-anak kami akan mendapat bantuan dari Pak Polres Lingga berupa buku-buku bagi
anak-anak kami,” ujar Jayak.
Selain mendapat bantuan berupa buku-buku, Hamzah mewakili warga dusun juga sangat berterima kasih atas rencana pembangunan mushola di dusun
mereka.
“Karena kami juga akan dibangunkan mushola oleh bapak Polisi,” kata Hamzah.
Kapolres Lingga AKPB Joko Adi Nugroho S.iK. M.T yang dikonfirmasi terkait bantuan buku di Dusun Sebayur membenarkannya.
”Iya, kemarin Kabag Ops melaporkan terkait
adanya anak-anak usia 7 s/d 15 tahun di Desa Maruk Tua yang belum pernah sama sekali sekolah. Sebagai wujud hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat, kami dari
Polres Lingga dalam waktu dekat akan menurunkan petugas Puspa (Perpustakaan Polres Lingga ) untuk membantu memberikan edukasi belajar di sana karena kita punya
perpustakaan keliling walau harus menyeberangi lautan,” kata Joko pada Rabu (20/2).
Bantuan yang akan diberikan kepada anak-anak Dusun Sebayur berupa buku-buku pendidikan dan juga Mushola bagi warga,
Sejak Kabag Ops Polres Lingga, Kompol H Rusdwiantoro, melakukan Partoli persiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang pemilihan umum 2019 di dusun itu.
Setelah berdialog dengan anak-anak dan sejumlah warga Dusun Sebayur Kompol H. Rusdwiantoro yang merasa
terpanggil jiwanya langsung melaporkan kondisi warga dusun Sebayur Desa maruk Tua , pada Kapolresnya yang langsung mengulurkan bantuan.
Proses pengiriman bantuan juga tidak mudah. Harus
ditempuh dengan berjam-jam perjalanan laut menggunakan pompong demi membuka lembaran-lembaran ilmu bagi anak-anak Dusun Sebayur, Desa Maruk Tua, yang merupakan bagian dari negeri Gemah ripah loh jinawi ini.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


4 + sembilan =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.