KL – Mengingat pemanfaatan jalur Pelabuhan Penarik – Jagoh melalui jalur Roll On Roll (Roro), memaksa Pemerintah Kabupaten Lingga, untuk Trip keberangkatan akan di ajukan menjadi empat kali satu minggu Tahun 2017, selama ini cuma dua kali dalam satu minggu.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lingga, Muhammad Rahadi mengatakan, pihaknya telah menyampaikan usulan tersebut kepada Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) belum lama ini, kini hanya tinggal menunggu restu dari Kementrian Perhubungan RI.
“Jadi kita masih menunggu keputusan pihak kementrian, apakah dikabulkan atau tidak, kita tunggu saja. Kalau penyampaian sudah disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Mudah-mudahan dikabulkan,” ungkapnya, Jumat (16/12).
Pengakuan Rahadi, sejak pelabuhan Roro Penarik diresmikan oleh Dirjen Hubdar Pudji Hartono akhir Bulan Mei 2016 lalu, grafik pemanfaatan fasilitas oleh masyarakat di dua pulau besar di Lingga seperti Dabo-Daik terus meningkat.
“Perlu diketahui, pemenfaatab rute Pelabuhan Jagoh-Penarik sangat tinggi, grafik terus meningkat yang dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat, bahkan juga di manfaatkan anak sekolah yang melaksanakan studi banding di pulau-pulau,” jelasnya.
Pemerintah daerah berupaya mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah pusat supaya rute penyebrangan dapat beroperasi secara rutin atau setiap hari, dengan menyusun rute pulang-pergi.
“Sebelum sampai ke tingkat Kementrian, usulan penambahan trip Roro Jagoh-Penatik juga sudah disampaikan kepada pihak Provinsi dan ASDP. Alhamdulillan pihak provinsi dan ASDP memberikan kami dukungan penuh untuk penambahan trip rute ini,” jelasnya.
Sambung Rahadi, ASDP sendiri siap menarik armada Roro KMP Paray yang sementara ini melayani rute komersil di Bengkalis Riau, untuk di tempatkan khusus pada rute penyebrangan lokal di Kabupaten Lingga tersebut.
Masalah penunjang, semua sudah di siapkan, mulai dari sarana pelabuhan hingga calon armada kapal, cuma tinggal keputusan pemberian subsidi saja. Kalau untuk Kuala Tungkal, akan ada kapal khusus. Pelaksanaannya di tahun 2017 mendatang. (mrs/Sam)