KL – Harga karet ( Getah) di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, sekarang ini hanya berharga di kisaran Rp 7.000 /kilogram. “ini yang dikeluhkan oleh Masyarakat kami sekarang, Masyarakat sangat berharap harga karet kembali normal seperti tahun pada tahun 2013 lalu, sempat mencapai seharga Rp 15.000/kilogram,” kata Rasimin, salah seorang oemotong karet ( Getah ) di Desa Kuala Raya Kecamatan Singkep Barat,
Akibat anjloknya harga karet ini,penghasilan petani turun drastis. Hal itu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Penghasilan saya, biasanya Rp 75.000 /hari ,kalau harga karet berkisar Rp 15.000/kilogram, setiap kali menyadap karet sebanyak lima kilogram/hari, tetapi sekarang penghasilan saya cuma Rp 35.000/hari, dengan harga karet Rp 7000/kilogram
Menurutnya , dengan penghasilan Rp 35.000 /hari,dengan kondisi sekarang ini, maka dia dan keluarganya harus berhemat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Harga kebutuhan sehari-hari sekarang serba mahal Setiap tahunnya,dan terus meningkat,Seperti beras harga dulunya Rp9000/kg sekarang udah Rp12000/kg,harga telor ayam pun naik juga,sebelumnya Rp1200 perbutir, sekarang udah 3 butir Rp5000, Dan yang lebih parah lagi mencari kerja pun susah,karena minimnya lapangan pekerjaan,” ujar bapak tiga anak ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Sarsik “Dengan penghasilan seperti sekarang, saya harus menghemat belanja harian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” keluhnya,
Rasimin dan Sarsik, yang mewakili petani karet, sangat berharap harga karet kembali normal agar penghasilan petani karet di Lingga kembali seperti sebelumnya. “Dengan penghasilan sekarang, kami harus oandai berhemat agar dapur tetap berasap (tetap bisa makan),” ungkapnya.
Sehingga mereka terpaksa mencari kerja sampingan seperti,mengambil kayu bakar dan bangunan, serta pinjam atau mengutang ke pemilik toko karena hasil panen karet tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. ( Red).