SETAHUN SEKALI, SMPN 1 LINGGA KEMALINGAN

Kadari ketika menunjukkan ruangannya yang menjadi sasaran malinh

KL – SMPN 1 Lingga mengalami kecurian ke tiga kalinya, namun belum juga terungkap. Kejadian kali ketiga, pihak sekolah mengalami kerugian Rp15 Juta, sampai sekarang kasus ini masih dalan lidik Mapolsek Daik Lingga. Kepala Sekolah SMPN 1 Lingga Kadari mengaku, hilangnya Barang-barang inventaris sekolah diperkirakan mencapai Rp15 Juta, berupa Leptop Lenovo warna Hitam, dua buah infokus, satu buah LCD, microphon dan chengger, sekarang ini sudah mereka laporkan ke pihak kepolisian  Daek Lingga

“Barang-barang itu milik sekolah, kami dari pihak sekolah berharap masalah ini dapat di tangani oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian sudah ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah laporan kami masukkan, dan anggota kepolisian melakukan lidik di TKP,” ungkap Kadari,

Dia mengaku, pencuri masuk ke ruangan melalui jendela belakang dengan cara mencongkel atau merusak terlebih dahulu dan masuk secara leluasa mencari Barang-barang berharga Sekolah. “Tiga ruangan yang menjadi sasaran pencuri di sekolah ini, ruangan majelis Guru, ruangan kepala sekolah dan ruangan tata usaha. Memang diketahui hilangnya Barang-barang setelah penjaga sekolah masuk ruangan,” jelasnya.

Ismail penjaga SMPN 1 Lingga mengatakan, kejadian diperkirakan pada Minggu (16/10) malam diketahui pada Senin (17/10) pagi, ketika dia menjalani tanggung jawabnya membuka sekolah untuk proses belajar mengajar siswa dan guru. “Pagi itu kurang 15 Menit Pukul 07.00 WIB, saya datang kesekolah untuk membuka semua ruangan dan kelas. Ketika saya buka ruangan majelis dan TU, sepertinya ada barang inventaris yang kurang, sedangkan ruangan kepala sekolah tidak dapat dibuka, tidak seperti hari-hari biasanya,” kata Ismail.

Mulanya dia tidak mencurigai adanya aksi pencurian di sekolah yang dijaganya, setelah adanya jejak kaki diruangan membuat dia merasa curiga, karena ruangan tidak terlihat seperti hari-hari biasanya. “Sekali kami lihat bersama-sama pegawai sekolah, ternyata pencuri masuk dari jendela belakang ruangan. Sedangkan ruangan kepala sekolah setelah dapat dibuka, ternyata pencuri juga masuk dari jendela, dan bekas tapak kaki terlihat acak-acakkan,” jelasnya.

Tisar Pegawai SMPN 1 Lingga yang berada di Jalan Mesjid Sultan Lingga Kelurahan Daik Kecamatan Lingga sedikit mengupas beberapa kejadian yang terjadi di sekolah tempat dia bekerja. Dia juga menyebutkan kejadian serupa juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Disebutkan, kejadian pertama pihak sekolah kehilangan belasan hape dari berbagai merk, hape tersebut merupakan hape dari sitaan pihak sekolah yang melarang siswanya membawa hape ketika  jam belajar, itu diperkirakan sekitar Tahun 2014 lalu. “Memang kejadian, hampir setahun sekali. Jadi setiap tahun sekolah mengalami kerugian akibat pencurian,” tuturnya.

Kejadian kedua pada Tahun 2015, dengan modus yang sama merusak jendela, sehingga pihak sekolah mengalami kehilangan uang sekolah sebesar Rp3,5 Juta. “Kami sudah memasukkan laporan ke polisi kejadian ini, namun belum ada informasi pengungkapan,” terangnya.

Kejadian ketiga ini, sambung Tisar, pencuri juga masuk dari jendela. Sebelum kejadian, Jumat (15/10), ada kunjungan warga Malaysia, mereka menyerahkan bantuan kesekolah Rp7 Juta untuk keperluan sekolah. “Dalam perkiraan, mungkin pencuri memgira uang itu masih ada di sekolah, padahal uang di amankan, karena takut kejadian serupa kembali terjadi. Tapi tetap saja terjadi, pencuri mengambil peralatan inpentaris sekolah,” kata Tisar.

Sedikit dia menambahkan, sebelum kejadian itu juga, pihak sekolah juga mengalami kerugian, pada hari Kamis (14/10). Kejadian itu di labor sekolah, sekolah mengalami kehilangan lima buah reket dan dua buah bola takraw. “Memang ruangan itu mudah dimasukkan, padahal pada hari Jumat kami dari sekolah ingin memperbaiki ruangan. Karena ini kecil nilainya, maka kami tidak membuat laporan,” imbuhnya.

Kapolsek Daik Lingga AKP Edy Supandi melalui Kanitreskrim Iptu Hasbi Lubis membenarkan adanya laporan pencurian dari pihak SMPN 1 Lingga, sejak laporan itu masuk, dia bersama anggota langsung turun ke lokasi. “Sekarang masih dalam lidik kita, memang kerugian yang dialami pihak sekolah sekitar Rp15 Juta. Kami akan melakukan tahapan dalam melakukan penyelidikan,” paparnya.

Dia tidak ingin berbicara begitu jauh, yang pasti modus yang dilakukan pelaku pencurian dengan cara mencongkel jendela sehingga pencuri masuk dari jendela tersebut. “Dalam perkiraan kita, pengerusakan jendela itu di congkel dengan menggunakan obeng. Hingga tiga ruangan di SMPN 1 Lingga di jarah,” pungkasnya. (mrs/sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


− dua = 2

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.