Simulasi Damkar Matikan Api di TK Pembina Daik Lingga 

IMG-20180228-WA0002KL – TK Negeri Pembina Daik Lingga perkenalkan profesi Pemadam Kebakaran (Damkar) dengan mendatangkan petugas serta melakukan simulasi memadam api yang di dampingi petugas Damkar, dihalaman TK Daik,
Dengan mobil dan peralatan seadanya Pemadam Kebakaran (Damkar) Lingga memperkenalkan peralatan dan kelengkapan Damkar dalam menjalankan tugasnya memadam kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Lingga.
Kepala TK Negeri Pembina Kabupaten Lingga Noni Stiawati mengatakan, pengenalan profesi Damkar termasuk kurikulum pelajaran TK Pembina Daik, yang setiap sebulan satu kali di datangkan ke TK yang di pimpinnya.
“Perkenalan seperti ini termasuk kurikulum TK, jadi setiap ada materi seperti itu, kami mendatangkan sesuai materi. Hari ini kita mendatangkan Damkar supaya anak-anak tahu dan mengerti apa itu Damkar,” ungkap Noni Stiawati, saat simulasi berlangsung.
Dikatakan, TK Pembina sudah beberapa kali mendatangkan profesi sesuai kurikulum, yang sebelumnya mendatangkan tim dari kesehatan, untuk memberi materi tentang kesehatan anak, sesuai dengan usia anak.
“Kalau mengenai kesehatan, kita mendatangkan dokter, dokter memberi materi sesuai dengan tarap anak, seperti mencuci tangan sebelum makan, menggosok gigi dan lain-lain. Tujuannya ada manfaat buat anak- anak,” jelasnya.
Kalau masalah perkebunan, sambung perempuan berkerudung ini, para guru membawa anak-anak ke lahan pertanian, disana di perkenalkan jenis tanaman dan cara perawatan tanaman.
“Jadi setiap satu bulan tetap kami mendatangkan para ahli sesuai dengan profesi, yang disampaikan langsung narasumber ke anak-anak supaya lebih paham jika di praktekkan di hadapan 88 anak TK Pembina,” imbuhnya.
Sementara Kasi Damkar Kabupaten Lingga Fairuson Miqbas menuturkan, di hadapan anak-anak TK, pihaknya memperkenalkan alat luar dan alat dalam petugas Damkar dalam menjalankan tugas dilapangan jika terjadi kebakaran.
“Sebelum simulasi dilakukan petugas Damkar, kita perkenalkan dulu nama alat luar yang di gunakan ketika kejadian. Seperti nozel, slang, baju anti panas dan anti api, helm, dan sepatu (shefti shoes). Kalau alat dalam, mesin penyedot, keran dan peralatan dalam lainnya,” imbuhnya.
Dilapangan anak-anak terlihat antusias ketika di minta para petugas Damkar untuk mematikan api yang di telah tersedia dalam tong. Cara pemadamannyapun, di bimbing oleh petugas membuat suasana riuh oleh anak-anak. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


× tujuh = 63

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.