STQ Ke-7 Kecamatan Lingga, Membentuk Generasi Muda Berakhlak dan Peduli Lingkungan Sosial

Camat Lingga (baju kurung hijau) didampingi DPRD Lingga

KL – Kecamatan Lingga yang terdiri dari 10 desa 1 kelurahan ikuti ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Ke-7 tingkat kecamatan di halaman Kantor Camat Lingga, Bukit Cening Daik Lingga.

STQ yang di ikuti 180 khafilah  secara resmi dibuka oleh Camat Lingga Yulius SKM, yang di hadiri Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar, DPRD, OPD, KPPAD, Kemenag, tokoh agama dan tokoh Adat serta elemen masyarakat Daik Lingga

Setelah melantik para Dewan hakim, Yulius mengatakan, STQ Ke-7 diharapkan dapat mewujudkan generasi Penerus  yang berahklak mulia, dalam memimpin negeri Bunda tanah Melayu  kedepan.

“Melalui STQ ini generasi muda sebagai penerus, kita harap menjadi insan yang bertakwa. Menjunjung budaya dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta memahami kehidupan social lainnya,” ungkapnya.

Menurutnya, STQ merupakan suatu perlombaan dalam rangka menumbuh kembangkan Al Quran dalam diri, supaya dapat ditata sesuai dengan pokok ajaran islam dengan mempedomani isi kandungan kitab suci Al Quran itu sendiri

“Jadi tidak sekedar mencari prestasi saja, lebih jauh kami harap dapat di hayati serta di amalkan supaya menjadi tujuan hidup kita di dunia menuju ke alam sana (akhirat),” ujarnya.

Dengan guyuran hujan cukup deras dari siang sampai malam, dia sangat merasakan STQ tingkat kecamatan kali ini sangat luar biasa. Dengan kondisi alam (hujan) pawai takruf yang direncanakan gagal terlaksana. Akan tetapi, dia beranggapan semua itu adalah suatu anugrah, namun Allah SWT tetap menggerakkan umatnya untuk datang ke acara ini.

“Kegiatan STQ Ke 7 tahun ini mencari bibit, dalam perlombaan Tilawatil Quran untuk dimajukan ke tingkat Kabupaten Lingga. Pada peserta betul-betul bisa menempa diri dan mengambil kesempatan meraih prestasi ke ajang lebih tinggi,” imbuhnya, sambil membuka STQ Ke-7 tingkat Kecamatan Lingga.

Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar dalam arahannya menyampaikan, meski acara sedikit mengalami kendala akibat hujan deras, namun acara dapat berlangsung tanpa pawai takruf. Semua itu dinilainya ada baroqahnya, yang tidak menguragi rasa syukur umatnya.

“Selaku Ketua LPTQ Kabupaten Lingga saya berharap sangat antusias masyarakat supaya lebih menggairahkan. Walaupun curah hujan relatif tinggi namun kita jadikan hikmah tersendiri dalam menjalani hidup,” paparnya.

Dia berpesan, dengan pencanangan pak bupati ingin membangun negeri ini, maka masyarakat perlu berpegang teguh dan memperkuat bidang keagamaan baik secara umum ataupun pada diri sendiri. Jika tidak di bentengi kuat dengan Al Quran, semua itu akan punah. Kami harap, pada perhelatan STQ tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi tularkan isi kandungan Al Quran untuk memotivasi dalam hidup sehari-hari,” jelasnya.

Adanya seleksi di masing-masing kecamatan, para peserta menjadi qori dan qoriah yang handal. Selain itu pula dia punya keinginan, masing-masing desa ada kegiatan keagamaan, melalui anggaran dana desa (ADD) baik melalui khataman quran ataupun pembinaan qori dan qoriah desa.

“Tahun 2017 ini, ADD boleh di masukkan kegiatan keagamaan. Pada ajang STQ atau MTQ, selaku Ketua LPTQ kami akan memberi riward bagi siapa saja mengharumkan nama Kabupaten Lingga di tingkat provinsi dan nasional, termasuk kegiatan-kegiatan lainnya,” tuturnya berjanji.

Pada dewan hakim dia meminta, berilah nilai yang objektif, tidak melihat kiri kanan, depan dan belakang. “Jika memang peserta mampu, berikan nilai yang objektif itu, tanpa memandang statusnya, karena yang terbaik akan akan melanjutkan ke jenjang berikutnya,” pungkasnya berpesan. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


2 + lima =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.