Sudah Waktunya Sepuh, Dato Sri Minta Jajarannya Lakukan Pelatihan Mak Inang Dan Mak Andam.

IMG-20180826-WA0009KL – Ketua LAM Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Lingga Dato Sri Setia Amanah Muhammad Ishak meminta pengurusnya untuk melakukan pelatihan mak inang atau mak andam pengantin, dalam tradisi Budaya Melayu Lingga
Dikatakan, mak inang atau mak andam memiliki peranan sangat penting dalam adat istiadat melayu, yang selama ini di lihatnya, baik itu mak inang atau mak andam sudah termakan usia bahkan sudah sepuh.
“Kita sudah meminta pengurus LAM Kepri Kabupaten Lingga melakukan pelatihan. Kalau di lihat kondisi mak inang atau mak andam kita sudah tak kuat lagi, jadi perlu kita lakukan regerenasi,” ungkapnya
Lanjutnya, peran bidang adat dan budaya di anggap penting sekali dalam lembaga adat, bahkan menjadi ujung tombak dalam pelestarian budaya dan adat, apa lagi dalam masalah perkawinan Melayu
Menurutnya, Kabupaten Lingga merupakan Negeri Bunda Tanah Melayu dan menjadi rujukan Melayu di luar Lingga, dan dia melihat kondisi mak inang dan mak andam teramat mencemaskannya.
“Terkadang kami kasihan melihat mereka yang sudah tak kuat lagi, apalagi kalau prosesi perkawinan sangat panjang dan membutuhkan fisik. Usias senja, tenagapun terbatas,” kata Dato Sri, sambil meminta pengurusnya secepatnya melakukan pelatihan.
Dia mengaku, dari hasil rapat kerja LAM beberapa waktu lalu, pihaknya merekomendasikan salah satunya adalah rekruitmen mak inang dan mak andam, bahkan dia berharap mulai tingkat desa memilikinya.
“Ini merupakan upaya pelestarian adat dan budaya. Untuk pelatihan nanti akan kami carikan yang betul-betul mau dan berminat, bukan sekedar ikut pelatihan saja kemudian hilang. Kami butuh mak inang dan mak andam siap pakai dalam melestarikan adat budaya melayu,” imbuhnya.
Dia juga berpesan kepada mak inang dan mak andam yang sudah ditunjuk nantinya untuk siap bekerja. Tanpa ada alasan bermacam dan dibuat-buat sehingga mengganggu kerja dan tanggung jawabnya dalam memelihara adat istiadat Melayu, hingga tak termakan zaman.
“Pelestarian adat budaya perlu di jaga dan di gali, apa lagi kita menjadi pusat rujukan adat istiadat melayu, karena negeri kita di beri nama Bunda Tanah Melayu, besar tanggung jawab kita dalam memikul adat,” pungkasnya. (Mrs/Red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


+ 2 = tujuh

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.