KL — Ditengah permasalahan belum dibayarkanya jasa pelayanan para tenaga medis dan staff Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabo Singkep Kabupaten Lingga, oleh pihak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Dabo Singkep yang waktu itu dipimpin dr. Asri Wijaya, tidak mengurangi niat para karyawan RSUD untuk memberikan pelayanan yang prima kepada para pasien yang akan berobat.
“Kita memberikan apresiasi pada dokter dan perawat di RSUD meski mereka belum terima uang jasa di tahun 2018 yang totalnya kurang lebih Rp 1,7 milyar namun mereka tetap mau merawat pasien.” ujar Jon Cosmos salah seorang aktifis Lingga Kamis (28/2).
Namun meski demikian Jon Cosmos mendesak agar pemerintah kabupaten Lingga segera mengambil langkah-langkah yang bijaksana agar hak-hak para karyawan dan tenaga medis dapat di selesaikan dengan baik, hal ini dikarenakan mereka juga membutuhkan gaji atau honor saat bekerja. Jon Cosmos mengaku tidak bisa membayangkan apabila sampai terjadi mogok massal yang dilakukan oleh para tenaga medis dan staff RSUD Dabo tentu perawatan pasien akan lumpuh total dan masyarakat tidak bisa berobat kerumah sakit.
“Harus ada kebijakan yang arif serta bijaksana agar hak-hak mereka di selesaikan, selain itu harus segera di lakukan audit yang menyeluruh terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di RSUD Dabo, agar penganti dr Asri nantinya tidak tertimpa masalah.” terang Jon Cosmos.
Sementara itu informasi yang berhasil di himpun dilapangan, sejumlah tenaga medis dan pihak management Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Dabo Singkep, masih melangsungkan rapat tertutup di ruang rapat RSUD Dabo, langkah ini dilakukan sehubungan dengan adanya pertemuan Bupati Lingga H. Alias Wello dengan para dokter di RSUD Dabo Singkep malam Rabu (27/2). Belum ada keterangan resmi dari perwakilan karyawan RSUD Dabo Singkep dr. Indra Jaya maupun pihak management.
“Mudah-mudaha semua cepat selesai dan hak-hak kami sebagai tenaga medis dapat segera di berikan, karena sampai sekarang kami masih memberikan pelayanan pada masyarakat yang sakit, karena ini panggilan profesi kami.” ujar dr Desrian.(Red)