KL-Bupati Lingga H. Alias Wello memang berambisi mewujudkan Lingga terbilang 2020 mendatang. Hal itu dituangkannya dalam berbagai terobosan yang dinilai mustahil bagi sebagian besar kalangan masyarakat Lingga. Contohnya seperti pembukaan lahan disektor pertanian yang cukup mendapat respon positif dari seluruh elemen masyarakat walaupun pada awalnya di klaim sebagai terobosan tak masuk akal. Namun sekarang masyarakat akhirnya mengacungkan jempol akan hal-hal yang dianggap mustahil tersebut. Selain menanam padi, Awe juga mensosialisasikan akan pentingnya memanfaatkan lahan tidur yang ada disekitar rumah untuk bercocok tanam pada masyarakat Lingga seluruhnya.
Tepatnya hari Kamis yang lalu Awe sapaan akrab Bupati Lingga bersama staff khusus bidang hukum dan pemerintahannya Rudi Purwonugroho dan Said Hamid melakukan tinjauan ke lokasi tempat penanaman jambu kristal, mangga, jeruk dan sirsak di daerah tanah putih Kec. Singkep Barat. Di ketinggian 200 hingga 300 meter dari permukaan laut, dipastikan pakar tanaman holtikultura, jambu kristal dapat hidup dengan baik. Tidak heran, jika Awe sapaan akrab Bupati Lingga ini juga ikut mensosialisasikan serta membudidaya tanam tanaman unggulan Majalengka itu.
Seluruh kegiatan penanaman ini di persiapan Awe agar Lingga menjadi pusat tanaman holtikultura di Provinsi Kepri, dan bupati Lingga ini juga mempersiapkan kawasan 200 hektare itu menjadi pusat bibit tanaman unggul bagi Kepri bahkan provinsi lainnya. Bukan hanya mendatangkan bibit jambu kristal yang terkenal, Awe bahkan menanam sejumlah bibit tanaman holtikultura lainnya. Semua didatangkan dari Majalengka. Awe berharap agar seluruh masyarakat mampu untuk memanfaatkan lahan disekitar tempat tinggal untuk bercocok tanam dan berharap agar masyarakat tidak perlu lagi membeli buah di pasar untuk dikonsumsi dan memenuhi kebutuhan gizi karena semuanya sudah ada di sekitar rumah masing-masing, terangnya. (IMM)
