Kl – Lingga, Penambangan Tradisional kembali memakan korban, Nurul (23 th) laki – laki warga lorong fajar Desa tanjung Harapan Kecamatan Singkep, Dikabarkan tertimbunan longsor kamis siang sekitar pukul 14:30 Wib di lokasi penambangan Titimahang Desa Berindat kecamatan Singkep kabupaten Lingga.
Korban melakukan penambangan bersama lima rekannya, ( Jaya (paman korban), Fajar, Bodak, Yusuf dan korban Nurul). Dari keterangan teman almarhum, korban sudah melakoni pekerjaan ini sejak lama, dan bisa dibilang sangat berpengalaman, namun nasib berkata lain, tutur Bodak.
“ almarhum bertugas menjaga perigi (tempat bijih timah dikumpulkan – red), menggantikan temannya fajar, tiba-tiba tanah longsor dalam hitungan detik korban sudah tertimbun pasir “, tambah bodak.
Ditambahkan Bodak, saat itu korban bersama empat temannya berada di kedalaman sembilan meter, dan Yusuf berada di atas sebagai penjaga Kan(tempat penyaringan –red), sementara itu jarak almarhum dengan ketiga temannya sekitar tiga meter. Tiba-tiba Yusuf yang juga paman korban meneriaki Nurul dan dalam hitungan detik almarhum sudah tertimbun. Korban baru dapat di Evakuasi setengah jam kemudian sekitar pukul 15:30 Wib.
Tetangga korban E. Bedol, mengatakan korban masih bujangan (belum menikah). Almarhum menekuni pekerjaan tersebut sejak putus sekolah, almarhum banyak di kenal di kalangan pekerja tambang tradisional dan di kenal sangat paham dengan lokasi penambangan. Almarhum selama ini dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya, almarhum termasuk rajin bekerja dan salah ujung tombak keluarganya.
Korban saat ini telah dimakamkan di Pemakaman Umum Telek, suasana harupun menghujani rumah duka yang berada di Lorong Fajar desa Sungai harapan Kecamatan Singkep. Semoga arwahnya di terima di sisi yang maha kuasa, tutup E. Bedol.
Dari pantauan media, penambangan tradisional yang ada di kecamatan Singkep kabupaten lingga ini Tidak mendapatkan pengawasan dari pemerintah setempat, sehingga hampir setiap tahunnya penambangan tradisional berkedok usaha rakyat ini hampir setiap tahunnya memakan korban. (red)