ADA YANG BEDA PADA MILAD KE-4 PONPES TAHFIZH BAITUL QURAN KALI INI

Slide1

KL-Pondok Pesantren Tahfizh Baitul Quran akan mengadakan milad yang ke-4 kalinya pada tanggal 3 September mendatang.  Adapun pada milad ke-4 ini yang menjadi sorotan yaitu mengenai tamu undangannya dimana rencananya akan dihadiri langsung oleh Gubernur Kepri. Selain Gubernur Kepri, undangan tersebut juga rencananya akan dihadiri pula oleh Dankorem Tg. Pinang, Bupati Lingga beserta wakilnya, instansi pemerintah Kab. Lingga, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta masyarakat Kecamatan Singkep pada umumnya.

Selain akan melaksanakan prosesi wisuda untuk ke 70 orang para wisudawan dan wisudawatinya milad ke-4 kali ini juga dihiasi dengan berbagai acara hiburan seperti lomba mewarnai bagi anak-anak TK, festival sholawatan ibu-ibu majlis ta’lim dan tingkat SD, MI dan SDIT yang ada di Kec. Singkep, lomba puisi religi dan selanjutnya acara khatam Qur’an kubro, prosesi wisuda serta Tablig Akbar. Adapun tablig akbar tersebut akan di isi oleh seorang dai kondang dari Jawa Barat yang merupakan salah satu pengasuh pondok pesantren disana yaitu KH. MUSYFIQ AMRULLAH, L.C, M.Si. “Acara tersebut berlangsung dari tanggal 31 Agustus hingga puncak nya yaitu tanggal 3 September nanti”, terang  H. Syahari selaku ketua panitia acara milad ke-4 tersebut kepada media KabarLingga Rabu (31/08).

Pengasuh Ponpes Tahfizh Baitul Qur’an Drs. Abu Hasim, MM juga memaparkan program kedepan yang bakal menjadi program pondok pesantren tersebut, ” rencananya prosesi wisuda nantinya akan dilaksanakan baqda Ashar dan di dalam prosesi wisuda itu kita akan mewisudakan santri yag sudah hafal 1 juz, 5 juz dan 30 juz. Adapun 1 orang yang hafal 30 nya itu bernama Satrizah asal Desa Bakong. Tahun dulu ada 2 orang yang kita wisudakan yang hafal 30 juz, sebenarnya pada milad ke-4 ini ada 2 orang yang hafal 30 juz Al-Qur’an namun keduluan lulus ikut seleksi ke negara Turki dan saat ini lagi berada di Medan atas nama Encim Abdul Syukur. Di milad ke-4 ini kami bersepakat untuk meluncurkan program baru, pertamanya kita akan mencoba membantu pemerintah untuk menyiapkan imam cadangan untuk setiap mesjid dan surau dengan pola mondok 1 tahun dan kita akan berikan materi bagaimana mereka punya dan memiliki kemampuan menjadi imam dan khotib nantinya, target kita selama 1 tahun mondok mereka hafal 2 juz ditambah surat-surat pilihan dan disamping itu juga kita akan menambahkan ilmu dan skill bagi calon imam ini di disiplin bidang ilmu lainnya seperti pertanian, perikanan dan peternakan, kita akan bekerja sama dengan beberapa ahli petani tangguh dan mereka siap membantu adapun rencananya program tersebut akan dimulai januari mendatang”, ungkapnya pada media di Pondok Pesantren tersebut.

Adapun program ke-2 menurut pengasuh Ponpes tersebut yang akrab disapa pak Abu mengungkapkan bahwa mereka akan mencoba berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik Kabupaten maupun Provinsi untuk membuka sekolah formal pada tahun 2017 nanti setingkat SMA dimana memiliki ciri khas Hafizh Qur’an yang nantinya akan mendapatkan ijazah formal setingkat SMA dan ijazah Hafal 30 Juz hafizh Qur’an yang nantinya akan kita usahakan agar mendapat beasiswa penuh untuk melanjutkan keperguruan tinggi berikutnya. Selanjutnya yang merupakan program ke-3 nya yaitu kita akan melaksanakan kegiatan menghimpun buku atau berinfaq buku, kita sudah sosialisasikan keseluruh masyarakat yang mana mereka mau menyumbangkan buku-buku yang baik di baca yang nantinya akan kita adakan kegiatan masyarakat membaca, baik itu santri disini maupun masyarakat umum lainnya, adapun tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terutama masyarakat kita, harapan kita semoga kegiatan ini dapat berlangsung dan terlaksana dengan sebaik-baiknya dan dukungan dan doa dari segenap masyarakat kita”, terang pak Abu yang selalu tersenyum ramah ini pada media. (IMM/SAM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


3 + sembilan =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.