Diserang Predator, Azan Selamat Dari Terkaman Buaya

KL –  Betis sebelah kiri Azan warga Desa Panggak Laut Kecamatan Lingga di gigit buaya, penyerangan secara tiba-tiba membuat pria berusia 35 Tahun reflek melawan dan selamat dari predator ganas di Suak Semaram Panggak Laut, Sabtu (10/11)
Informasi yang terhimpun Media ini, Adzan kesehariannya bekerja menebang pohon sagu bersama temannya.
sekitar Pukul 14.00 WIB, rekannya pulang melalui anak sungai atau suak, sedangkan Azan menyusuri tepi sungai sambil mencari siput mata merah (siput sedot) dengan kedalaman sungai paras pinggang orang dewasa.
Kabar ini di benarkan oleh Kepala Desa Panggak Laut Ahmad, dia menceritakan, kejadian itu memang tanpa di sangka oleh Azan, dia pulang selesai menebang sagu bersama temannya. Temannya pulang menggunakan sampan, sedangkan dia (Adzan) menelusuri Suak Semaram sambil.mencari siput.
“Sewaktu itu air laut memang dalam keadaan pasang, sambil memungut siput, tanpa di sadari secara tiba-tiba dia diserang buaya dan menggigit betis sebelah kirinya,” ungkap Ahmad, Minggu (11/11).
Selamatnya Azan dari maut, karena di tangan korban ada sebilah parang dan secara reflek tangannya menghayun parang kearah buaya yang lagi menarik-narik betisnya.
“Parang langsung menghantam ke badan buaya dan dalam seketika , gigitan buaya lepas dari berisnya dan azanpun lari. Dia juga tidak dapat melihat jelas, setelah jauh baru buaya yang menggigitnya itu kelihatan,” terang Ahmad, menirukan apa yang di sampaikan korban
Lanjutnya, dalam keadaan terluka dan berdarah, Azan terus pulang dengan menelusuri anak sungai sepanjang satu kilometer dari kediamannya. Tiba dirumahnya dia langsung di bawa pihak keluarganya ke Rumah Sakit Encek Maryam Daik untuk ditangani secara medis.
“Korban memang di larikan ke RSEM, dia di tangani langsung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSEM, luka yang di alami di bagian betis sebelah kiri, setelah di lakukan perawatan, korban di perbolehkan pulang ke rumah,” jelasnya.
Katanya lagi, sekarang kondisi korban dalam keadaan sehat dan tidak apa-apa. Tahun-tahun sebelumnya, penyerangan buaya juga pernah terjadi pada warga Panggak Laut tapi selamat dan buaya yang menyerang korban tidak besar, sehingga korban menjadi selamat.
Buaya yang menyerang Azan katanya tidak besar, sambung Ahmad lagi, karena dia sempat melakukan perlawanan dengan sebilah parang di tangan kanannya, membuat predator rawa itu lari meninggalkan mangsanya.
“Kalau populasi buaya cukup banyak di rawa-rawa Panggak Laut, bahkan banyak juga yang besar. Namun sampai hari ini bukan kami takabur belum pernah meneror masyarakat, bahkan memakan korban. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi pada masyarakat Panggak Laut, umumnya masyarakat Kabupaten Lingga,” tukasnya. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


+ dua = 8

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.