Gubernur Kepri Buka STQ Ke VII Tingkat Kabupaten Lingga

IMG-20170321-WA0001

KL – Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Ke VII tingkat Kabupaten Lingga resmi di buka Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basitun yang bertempat  di halaman Kantor Bupati Lingga,  Senin (20/3) Malam, sebelumnya Kabupaten Lingga telah melakukan malam Pawai taaruf dan  Pawai taaruf yang di pimpin langsung Bupati Lingga Alias Wello, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar dan Sekda Lingga Abu Hasim, DPRD, SKPD dan FKPD Lingga.

Perhelatan akbar dalam mensyiarkan agama islam di Bunda Tanah Melayu ini, di hadiri Gubernur Kepri H Nurdin Basirun, DPRD Kepri, SKPD, Hoozrin Hood beserta rombongan lainnya menghadiri undangan Bupati Lingga.

Ketua pelaksana sekaligus Ketua LPTQ Kabupaten Lingga Muhammad Nizar menyampaikan, dengan  dibuka STQ tingkat Kabupaten Lingga ini akan membawa aura yang positif bagi semua yang mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Quran.

Dia berharap kegiatan selama satu minggu ini dapat memberi keberkahan dan perubahan ke arah yang lebih baik. STQ yang di ikuti 10 kecamatan dengan jumlah peserta 249 orang.

Dalam kesempatan itu pula Muhammad Nizar,semua pembinaan spritual Al Quran menjadi tanggung jawan Ketua LPTQ mulai di tingkat kabupaten sampai tingkat desa.

“Saya harap baik STQ dan MTQ mulai dari tingkat desa harus dibuat menjaga khazanah melayu. Khusus pada kepala desa, BPD sebagai pemangku kepentingan, ia berharap kepada kepala Desa yang berada di Kabupaten Lingga agar dapat  sedikit menyisihkan anggaran untuk pembinaan tilawah di setiap desa, guna menyongsong STQ/MTQ tingkat Provinsi Kepri yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lingga sebagai tuan rumah Tahun 2018 mendatang,” ungkapnya.

Kades dan BPD harus bekerjasama dalam pembinaan keagamaan. Meski masing-masing desa ada guru mengaji tapi belum mampu dalam masalah ilmu tajwid. Dia berharap lembaga yang berbasis agama islam, baik itu MUI, pondok pesantren, majelis taklim dan lembaga islam lainnya, dapat bersenergi memberi program kerja dalam mempelajari ilmu agama. Khususnya Agama Islam.

“Tanpa motivasi dari orang tua kita, mustahil kita mencapai spritual keagamaan menuju Lingga terbilang, dalam pembangunan agama di Kabupaten Lingga,” terangnya.

Buat dewan hakim, dia meminta berilah penilaian yang berobjektif, supaya menjadikan qori/qoriah terbaik mewakili Lingga ke ajang STQ di tingkat provinsi.
“Berilah nilai yang objektif, karena kita mencari yang terbaik untuk mewakili Kabupaten Lingga di tingkat Provinsi Kepri,” pintanya.

Gubernur Kepri H Nurdin Basirun dalam arahannya sekaligus membuka STQ Ke VII menyampaikan, kedatangannya ke Lingga memenuhi undangan dan amanah untuk membuka secara resmi STQ, dan bersama-samalah menjemput keberkahan dari Allah SWT.

“Disini sama-samalah kita menjemput keberkahan. Ada tiga katagori orang-orang mendapatkan pahala dalam menjalani hidup, yaitu melihat ka’bah, melihat Al Quran dan melihat orang tua, dan akan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT,” paparnya.

Dia mengibaratkan, setiap kabupaten/kota dia kunjungi di Kepri, memang lain lubuk lain ikan, lain padang lain belalang.
Sebenarnya, momen seperti ini seharusnya bupati yang tampil kedepan, namun dia memberi peluang untuk adindanya ini suatu contoh kepemimpinan yang bagus dalam mengakderisasi.

“Saya tahu betul siapa Bupati Lingga ini, die ibaratkan lipas kodong, dia seorang orator dan pekerja. Dia memberi peluang pada adindanya untuk tampil di podium, ini menjadi contoh kepemimpinan yang baik,” sedikit memberi sanjungan pada bupati Lingga Alias Wello

Pengakuannya, tidak semua daerah melakukan hal seperti ini, setiap acara besar bupati memberi sambutan, dia lebih suka adiknya pintar.

Jangan berkonsep yang terlalu muluk-muluk dalam menyusun program, makmurkan masjid, Al Quran, jauhi fitnah, iri dan sarakah, insyaallah keberkahan itu akan turun dari Allah SWT dan memakmurkan suatu daerah.

“Siapa sangka Lingga tumbuh padi, jadi keberkahan itu sudah turun melalui bupati. Jadi jagalah masjid dan seringlah baca Al Quran, biar kita selalu limpahkan rahmat di dunia ini,” pesannya.

Dia juga menyinggungkan masalah Lingga tidak masuk dalam tata ruang daerah pertambangan disebabkan ada sedikit kesalahan, dia meminta Lingga menyurati provinsi karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Dalam membangun kita tidak terlalu formal, jadi kalau kami menerapkan dengan sistem kekeluargaan dalam memajukan daerah. Budaya kekeluargaan inilah menjadi kosnsep kami dalam membangun dan keagamaan menjadi prioritas,” imbuhnya.

Dia berpesan, jangan berperinsip pada kata konon anak pulau tidak mampu berbuat, siapa sangka anak pulau bisa di undang ke Nergeri Iran, apa lagi anak Lingga dan Dabo, sudah banyak berjasa dan mampu menjadi orang di luar sana, berarti anak pulau itu mampu.

Sebelum membuka STQ secara resmi, Gubernur Kepri H Nurdin Basirun mengucapkan selamat bertanding buat khafilah dan dapat mengikuti ke tingkat provinsi yang di adakan di Batam dan bahkan ke tingkat nasional. Apa lagi Kabupaten Lingga telah mengharumkan provinsi di ajang nasional. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


9 − lima =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.