H. ALIAS WELLO RESMIKAN RUMAH TEKAT DAN RUMAH PRODUKSI SAGU TUDUNG MANTO

AWe Resmikan Rumah Tudung Manto

KL – Rumah Tekat Tudung Manto Halimah dan Rumah Produksi Pengolahan Sagu di Kelurahan Daik Kecamatan Lingga diresmi Bupati Lingga H Alias Wello, secara simbolis, Rabu (27/4). Pembangunan rumah tekat dan Rumah produksi tersebut di bangun melalui Dana APBN Tahun 2015. Kedua bangunan tersebut cikal bakal akan mengangkat Perekonomian Masyarakat serta dapat menjaga kelestarian Tudung Manto khas Daik dan makanan khas Daik dari sagu yang sebelumnya memang sudah ada dimasa Kesultanan Lingga.

Lurah Daik Said As’ari mengatakan, Tudung Manto sudah ada sejak Kerajaan Johor, Riau, Lingga Tahun 1816, dan terus berkembang di zaman Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I, dan menjadikan tudung manto sebagai pakaian Adat Melayu. “Kerajinan Tudung Manto ini merupakan kerajinan perempuan kerajaan masa lalu, hingga ke masyarakat, sehingga menjadi warisan Melayu Daik Lingga, sampai sekarang masih ada yang bisa membuatnya secara turun temurun. Adanya rumah tekat, Tudung Manto yang menjadi warisan, akan di Produksi di Rumah tekat ini,” kata Said As’ari.

Berdirinya Rumah tekad di Kelurahan Daik, Said As’ari beralasan, 200 tahun silam, Tudung Manto merupakan simbol budaya melayu, kerajinanyapun identik dengan budaya. Sampai sekarang Tudung Manto masih banyak di gunakan Masyarakat Daik, tidak salah jika tudung manto ini dikembangkan, karena sudah menjadi warisan Indonesia.

Disamping pelestarian warisan Budaya, pengerajinTudung Manto dirumah Tekat akan membantu Masyarakat secara ekonomi. Selaku lurah, dia siap membina, tapi dukungan masing-masing SKPD sangat di harapkan membantu ibu-ibu sebagai penekat.

“Sekarang kita memiliki 20 orang penekat, nantinya akan bertambah. Saya sangat berharap, warisan ini terputus pada kalangan ibu-ibu saja, tapi terus berlanjut secara turun temurun. Jadi kita sengaja mengundang pelajar hadir di acara ini,” terangnya.

Untuk memperkenal rumah tekat dan makanan khas Melayu Daik secara luas, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lingga, dan akan menjadikan ke dua tempat tersebut merupakan rute perjalanan wisata.

“Berbicara sagu, ini termasuk komoditi Unggulan kita juga, makanya juga kita kembangkan potensi yang sudah ada. Sagu di zaman kesultanan sudah ada, jadi pengerajin sagu akan diberi pembinaan, agar penganan yang terbuat dari sagu dapat dibawa dan dikenal luas. Semua ini tak terlepas dari bantuan dan dukungan pemerintah melalui SKPD,” harapnya.

Camat Lingga Aguskaryadi menuturkan, adanya rumah tekat Tudung Manto dan Rumah produksi pengrajin Sagu, akan memotivasi bagi Masyarakat Kecamatan Lingga khususnya di Kelurahan Daik.

“Bangunan ini memang dari Dana pusat. Jika ada yang mensuport Dana untuk pembangunan di wilayah kecamatan kita siap membangunnya,” ujar Aguskaryadi.

Bupati Lingga H Alias Wello beranggapan, hari ini seluruh Masyarakat mengangkat batang terendam. Akan tetapi, dalam masalah ini ada yang paling berjasa sekali mantan Bupati Lingga H Daria, semua ini tidak terlepas dari kepeloporan beliau, azam Tudung Manto ini.

“Masih banyak karya-karya besar di negeri kita ini, tapi masih terabaikan. Jadi yang menghibahkan tanah untuk rumah tekat dari keluarga Dato’ Banda dan rumah produksi sagu di hibah Arzan Khalid, mereka-mereka ini juga termasuk orang besar, jadi kita beri apresiasi pada mereka,” kata H Alias Wello.

Dia berpesan, upaya ini jangan setengah-setengah, karena tidak akan maju. Untuk itu dia meminta DPRD dan SKPD dapat memplot sedikit Anggaran, demi kemajuan, dua rumah produksi ini.  “Siapa lagi kalau bukan kita, pekerjaan ini bukan hal yang mudah. Sebenarnya ini perjalanan panjang yang terputus. Dan kita yakin, masih ada anak-anak kita  yang tak paham masalah ini,” terangnya.

Selama ini kita hilang jejak dan terputus sambungnya, sekarang di angkat kembali agar di kenal lebih luas. “Mari kita berangkat dari ketertinggalan, mari kita bangkit dari yang terlupakan. Jadi kita harus solid dan pewaris sah, sepantasnyalah  kita berbangga. Sebagai pewaris, mari kita berangkat dari ketertinggalan ini,” imbuhnya.(Mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


empat − = 1

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.