Jaga Budaya dan Sejarah, Pemkab Lingga Bukukan Sebagai Warisan 

IMG-20180117-WA0005KL – Keseriusan Pemkab Lingga untuk terus menggali dan mengangkat batang terendam dengan mencatat, menampilkan serta membukukan segala warisan Budaya Melayu sekaligus merupakan Tamadun Melayu agar tidak hilang dan tidak hanya basa-basi.
Keseriusan itu sudah di tunjukkan pemerintah daerah dengan membentuk Dinas Kebudayaan sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khusus melakukan tugas dan fungsi di bidang kebudayaan, yang telah menyelenggarakan event perhelatan memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa tahun lalu.
Berhimpunnya Melayu Antar bangsa tesebut melalui tamadun, ternyata sangat direspon positif oleh para budayawan dan sejahrawan nasional dan Negara Rumpun Melayu dengan memproduksi buku-buku yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Melayu.
Menanggapi hal positif ini, Pemkab Lingga melalui Kepala Dinas Kebudayaan H Muhammad Ishak mengaku sudah memproduksi 4 buah judul buku, seperti Teater Bangsawan Lingga, Permainan Rakyat Kabupaten Lingga, Asal Usul Nama Tempat (Toponimi) Kabupaten Lingga serta Sultan Mahmud Riayatsyah Pahlawan Besar Gerilya Laut.
“Alhamdulillah Tahun 2017 lalu, kita sudah produksikan 4 buah judul buku, 3 buku tentang budaya dan 1 buku tentang sejarah. Inilah upaya pemerintah daerah, sehingga 4 buku sudah dapat di susun,” ungkapnya, Selasa (16/1).
Dia mengaku harus konsisten selain untuk mengejar target dan sasaran yang ingin di capai sebagaimana yang telah tertuang dalam RPJMD dan rentra sebagai upaya kerja keras dan wujud nyata Pemkab Lingga untuk melestarikan Budaya Melayu dan Sejarah.
“Supaya masalah budaya dan sejarah terus terjaga di Kabupaten Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu, kita berharap buku yang telah di terbitkan dapat di jadikan bahan bacaan dan dapat di jadikan materi muatan lokal bagi anak sekolah di Kabupaten Lingga,” harapnya.
Untuk mempercepat penulisan dan penerbitan buku-buku warisan budaya, adat dan Sejarah Melayu tidak saja di tumpukan dari sumber APBD Lingga, tetapi juga dari APBN dan APBD Provinsi Kepri.
“Melalui pak bupati (Bupati Lingga) kita sudah koordinasi dan surati provinsi, Balai Pelestarian Nilai Budaya Tanjungpinang dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar. Terbitnya buku itu, juga sangat membantu kita dalam pengusulan warisan yang kita miliki sebagai warisan nusantara,” imbuhnya. (SAM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


× 1 = empat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.