KL – Ramainya penghuni jagad Maya (Facebook) membicarakan tentang pemekaran Dusun II Secawar Desa Tanjung Kelit Kecamatan Bakung Serumpun menjadi desa, sejak kepemimpinan AWe – Nizar, membuat beragam pendapat menghiasi kolom komentar setiap postingan nitizen di halaman Facebook.
Postingan yang dianggap janji sebelum H. Alias Wello dan Muhammad Nizar sebelum menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lingga (Calon) yang dibubuhi tandatangan membuat beragam tanggapan negatif bermunculan, namun banyak warga net belum tahu permasalahannya.
Setelah Alias Wello dan Muhammad Nizar terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lingga, sebanyak 11 desa sudah dimekarkan,yaitu 3 kecamatan di wilayah Senayang namun Secawar masih terhimpun di Desa Tanjung Kelit sampai hari ini, hingga priode AWe – Nizar akan berakhir , Desa tersebut belum juga dimekarkan.
Dengan adanya kabar tersebut, Pemerintah Kabupaten Lingga dalam hal ini, Kabag Pemerintahan Setda Lingga Gandime Diyanto ketika dikonfirmasi meluruskan isu – isu miring yang beredar di media sosial, yang dianggap seolah-olah pemerintah melupakan pemekaran Dusun II Secawar, Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun.
“Soal pemekaran Dusun Secawar itu, bukan dilupakan, tapi ada persoalan batas wilayah antara Desa Tanjung Kelit dan Desa Pasir Panjang yang tak clear,” tegas Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Lingga, Gandime Diyanto,.
Pria yang akrab disapa Gandi itu menyampaikan lagi, usulan pemekaran Dusun Secawar menjadi desa baru yang lepas dari Desa Tanjung Kelit sudah sering dibahas bersama dengan masyarakat dan perangkat pemerintahan desa setempat.
“Sekali lagi itu bukan dilupakan. Tapi, memang syarat utamanya tak terpenuhi. Kesepakatan mengenai batas wilayah antara Tanjung Kelit dan Pasir Panjang, yang tak pernah selesai,” ucap Gandi lagi.
Sebagaimana diketahui, selama 4 tahun pemerintahan Alias Wello – Muhammad Nizar memimpin Kabupaten Lingga, keduanya sukses memekarkan 3 kecamatan dan 11 desa baru.
Keberhasilan pria yang akrab disapa AWe itu, memekarkan Kecamatan Senayang menjadi 4 kecamatan membuat sejumlah koleganya sesama Bupati di beberapa daerah memberikan julukan ‘Raja Pemekaran’.( Red)