KL- Memperingati malam tujuh likur dengan menyalakan banyak cahaya, juga merupakan salah satu tradisi yang telah dilaksanakan oleh Masyarakat Kabupaten Linggab secara turun-temurun sejak ratusan tahun yang lalu.
Menerangi kampung dengan banyak cahaya penghias Pintu Gerbang oleh warga kampung Boyan Desa Batu Berdaun kecamatan Singkep dimaksudkan sebagai ungkapan syukur dan suka cita terhadap turunnya firman Alquran, yang juga dimaknai sebagai cahaya penerangan bagi umat muslim.
Ahmad Hafidz As Safid atau biasa dipanggil Hafidz salah satu pemuda bersama – sama kawan-kawannya yang beranggotakan 7 orang ,berdomisili di wilayah RT 001 RW 004 Kp. Boyan Desa Batu Berdaun , serta memeriahkan malam Tujuh Likuran dan Idul Fitri 1444.H, dengan membuat pintu Gerbang Mini.
Kegiatan pembuatan pintu Gerbang dimalam Tujuh Likur ini sudah dilakukannya, sejak beberapa tahun sebelumnya atau saat Hafizd masih duduk di kelas 3 MIN Lingga, Setiap tahunya pembuatan pintu Gerbang mini, bentuk dan konsep gerbangnya selalu berubah. Hal ini dilakukannya karena Hafizd terinspirasi dari pintu gerbang besar yang ada di jalan raya, sehingga Ia bersama kawan- kawanya juga melihat jalan di sekitar gudangnya pun, akan Indah kalau dibangun Pintu gerbang,walau berukuran mini dan banyak terdapat likuran.
Berawal dari situlah Proses pembuatan pintu Gerbang Mini dilakukan . Kegiatan pembuatan pintu gerbang mini ini sudah dimulai sejak sebelum bulan Ramadhan, sehingga saat bulan Ramadhan hanya mengerjakan hiasan-hiasan saja, dan saat malam likuran nanti hanya tinggal memasang hiasan yang akan digunakan Pintu gerbang Mini tersebut di isi dengan beberapa lukisan Kaligrafi, ukiran Batik dan lampu dari kaleng bekas..
Dalam kesempatan ini Hafizd mengungkapkan , walau saat ini ada informasi akan diperlombakan pintu gerbang Malam Tujuh Likur,namun saya dan kawan-kawan merasakan kegembiraan saat bulan Ramadhan ini dan menyambut bulan Syawal nanti walaupun hanya membuat Pintu Gerbang Mini”,Ujarnya,.(** *)