KL -Kurang lebih 75 orang tenaga pendidik utusan dari sekolah Tk,SD, SMP,MTs dan SMA yang berasal dari kecamatan singkep, singkep barat, singkep pesisir, singkep selatan dan kecamatan kepuluan posek mengikuti workshop Adab Tepuk Tepung Tawar (T3) , Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTBi) 2018 di Gedung Nasional Dabo Singkep Kegiatan workshop ini, mendapat respon sangat posotif dari peserta.
kegiatan ini ditaja oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri kabupaten lingga,dan ini merupakan kegiatan Program Kerja pengurus LAM Kepri Kabupaten lingga tahun 2019.
Bulan yang lalu kita juga telah melaksanakannya di Daik Lingga dengan sasarannya para tenaga pendidik yang berada di kecamatan lingga, lingga utara, dan lingga timur yang diikuti oleh kurang lebih 80 orang”ujar M.Ishak ketua umum LAM kepri Kabupaten lingga.
Insya Allah nanti kegiatan ini kita akan lanjutkan lagi di Kecamatan Selayar, Senayang dan kecamatan-kecamatan baru hasill dari pemekaran.
Tepuk Tepung Tawar (T3) Kepri Kabupaten Lingga, yang telah ditetapkan sebagai WBTB Tahun 2018 ini merupakan WBTB yang diusulkan Kabupaten Lingga tahun lalu dan harus disosialisasikan kepada masyarakat, termasuk kepada para pendidik.
Selanjutnya M.Ishak menambahkan Pentingnya para pendidik menjadi sasaran kegiatan, mengingat para pendidik juga merupakan tokoh di masyarakat dan orang tua dari anak anak kita di sekolah. Apalagi sekolah sekolah Di kabupaten lingga akan segera memasukan warisan Budaya lokal di kurikulum muatan lokal.
Selain ketua umum lam, juga tampak hadir ketua LAM Kabupaten Lingga pada workshop diantaranya Datok H Bahtiar Badri, ketua 3 Datok H. Nadar, H.Muh ali, ketua 4 Datok H. Zulkifli dan sekretaris umum Datok Drs Azmi.
Pada Workshop ini Datok H.Nadar yang menjadi salah satu nara sumbbimbingan praktek tentang Adab Tepuk Tepung Tawar dan juga menjelaskan tentang makna atau folosofi dari T.3 tersebut.(Red)