Musim Utara, Ikan Sepi di Pasar Rampai Rezeki Daik

IMG-20171220-WA0001KL – Dalam sepekan ini, pedagang ikan Pasar Rampai Rezeki Daik Lingga merasa sulit mendapatkan ikan-ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sehari -hari akibat cuaca buruk angin di musim Utara.
Am, pedagang Pasar Rampai Rezeki mengaku, sejak musim angin Utara nelayan tradisional sulit mendapatkan ikan-ikan, membuat pedagang pasar harus banting setir mencari dimana ada ikan untuk mengisi meja dagangan mereka setiap harinya.
“Sekarang saya membeli ikan di Lansek Desa Belungkur Kecamatan Lingga Utara. Kalau musim sekarang untuk wilayah terdekat tidak ada ikan di karena cuaca akhir-akhir ini tidak bersahabat,” ungkap Am, Rabu (20/12).
Menurutnya, kalau saat ini, ikan sulit didapatkan nelayan baik dari daerah Kelombok maupun dari wilayah Pancur, akibat cuaca kerap sekali kurang baik, sehingga gelombang laut tinggi, membuat nelayan tradisional tidak berani untuk melaut
“Di Lansik saja saya mengambil ikan bukan dari nelayan tradisional atau nelayan setempat, tapi membeli dengan penampungan ikan, yang membeli ikan dari nelayan luar dengan menggunakan kapal besar. Sementara mengisi kekosongan lapak, saya membeli disana dengan jarak tempuh 2 jam lebih dengan mengunakan kendaraan roda dua,” terangnya.
Senada juga dikatakan Safar sebagai pedagang ikan di Pasar Rampai Rezeki Daik, dia juga memasukkan ikan dari Lansik, karena ikan sulit di dapatkan nelayan Daik sekitar, disebabkan musim Utara, bahkan musimnya pun sering panca roba, membuat nelayan tidak berani ke laut.
“Saya juga memasukkan ikan dari Lansik. Ini lah jenis ikan-ikan dari Lansik, seperti ikan, tongkol, ikan sagai dan ikan genseng. Jadi ikan jenis inilah, kalau ikan selikur dan ikan selar biasanya kami masukkan dari Pancur, kondisi angin tidak bersahabat, jenis seperti ini yang kita jual,” imbuhnya.
Kurangnya ikan di wilayah tangkap nelayan tradisional yang berada di Daik sekitarnya disebabkan memang ikan kurang, jadi tidak saja pengaruh angin. Apa penyebabnya dia juga kurang tahu apakah pengaruh angin atau dipengaruhi pencemaran laut.
“Dulunya ikan di wilayah kita sangat mudah di dapatkan nelayan, sekarang lihat saja. Memang ikan itu sulit didapatkan, dan nelayan harus jauh kelaut ingin mendapatkan ikan,” pungkasnya mantan nelayan ini. (Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Deprecated: Implicit conversion from float 2.1 to int loses precision in /home/linggaterkini.com/kabarlingga/wp-content/plugins/captcha/captcha.php on line 1051
× 7 = dua puluh satu

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.