Pelabuhan Senempek Bolong, Kades Minta Perhatian Pemerintah

Pelabuhan Senempek yang terlihat parah

KL – Pelabuhan Dusun II Senempek Desa Limbung Kecamatan Lingga Utara butuh perhatian khusus oleh Pemkab Lingga, pelabuhan sekarang ini keadaannya sangat membahayakan ,akibat banyaknya Kayu yang  sudah lapuk dan termakan usia.

Perlu diketahui, pelabuhan yang memiliki lebar sekitar 1 meter lebih tersebut ketika dilewati  harus  berhati-hati. Jika dilewati, pelabuhan ini bergoyang tongkatpun terlihat rapuh dan lantai banyak yang copot hingga membahayakan masyarakat.

Kepala Desa Limbung, Andi Mulya mengatakan, untuk progres pembangunan pelabuhan tersebut pernah diusulkannya sejak tahun 2010 lalu oleh pihak desa. Bahkan, hingga sekarang ini pengusulan pembangunan pelabuhan Senempek masih tetap menjadi prioritas masyarakat agar terealisasi oleh Pemkab Lingga.

“Jika kita bangun menggunakan dana desa (DD), dana akan tersedot pada pembangunan pelabuhan saja, tidak dapat untuk biaya infrtastuktur lainnya.
Perlu diketahui, di wailah Desa Limbung memiliki 14 RT menunggu anggaran, jadi tidak mungkin kita mengorbankannya,” ungkap Andi Mulya, Senin (20/2).

Andi mengaku, ambruknya ujung pelabuhan tersebut, dia sangat berharap mendapat perhatian Dinas terkait terutama Dinas PU sebagaimana mestinya. Hal demikian dikarenakan, akses tersebut juga sangat dibutuhkan masyarakat setempat sebagai tambatan perahu nelayan.

“Jembatan atau pelabuhan itu dibangun lebih kurang 200 Meter, sekarang akibat sudah dimakan usia dan mulai lapuk. Sekarang sudah tak sampai lagi akibat kerusakan serius, yang berakibat kesulitan masyarakat menyandarkan pompong mereka jika air dalam ke adaan surut,” tuturnya.

Pengakuannya, dia tidak berharap pelabuhan tersebut di bangun seperti dulu dengan sepanjang 200 Meter. Akan tetapi dia berharap dibangun sesuai dengan yang dibutuhkan supaya aktivitas masyarakat tidak terhambat.

“Kalau pun tidak dapat dibangun sepanjang itu, kita minta yang sudah  rusak saja diperbaiki  Kami berharap karena pelabuhan ini merupakan central masyarakat mengikat pompong, maka perlu ada perhatian pemerintah untuk masyarakat nelayan,” imbuhnya.

Memang sekarang ini,  ujung pelabuhan lantai papan pelabuhan sudah ambruk dan berbahaya bagi warga jika tidak berhati-hati. Bahkan, jembatan pelabuhan yang menjorok ke laut tersebut telah mulai goyang. Tongkat mulai keropos, hal demikian tentu saja butuh perhatian serius dari dinas terkait. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


tujuh × 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.