Penyiar Agama Islam Kabupaten Lingga Mendapat Honor Tiga Bulan Akhir Tahun 2016

KL –  Sejak APBDP Kabupaten Lingga Tahun 2016 di sahkan oleh DPRD Lingga, para guru TPA, Noje Masjid/Suau dan Da’i Motivator Kabupaten Lingga sebanyak 1.202 mendapat honor akhir tahun, sebelumnya, para penegak syiar islam tidak mendapatkan honor sejak Tahun 2015 lalu.

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekreatriat Bupati Lingga Jaya Atmajaria mengatakan, sebanyak 1.202 penyiar agama islam di Kabupaten Lingga akan menerima honor dari Pemkab Lingga, terhitung Bulan Oktober, November dan Desember 2016.

“Bantuan akan kita berikan pada Guru TPA, noje, masjid/surau dan da’i penyuluh agama dan serta penyelenggara jenazah, bantuan ini kembali berlanjut sebelumnya pernah terputus pertengahan Tahun 2014 yang lalu akibat defisit anggaran,” kata Jaya Atmajaria,

Pemgakuannya, pihak mereka masih melakukan kerjasama dengan pihak Desa dan kelurahan, supaya mendata kembali kegiatan yang pernah terputus tersebut, mudah-mudahan Tahun 2017 kembali berlanjut tanpa ada kendala Anggaran.

“Anggaran ini memang khusus membantu para pendidik agama yang tersebar di penjuru Kabupaten Lingga, terutama dalam mensyiarkan agama islam,” terangnya.

Dikatakan, pemberian Honor dapat berjalan sampai ketahun-tahun berikutnya, hal itu untuk menunjang syiar islam menuju Kabupaten Lingga yang selalu mengedepankan syiar untuk menuju masyarakat yang beriman.

“Jadi kita sangat berharap kegiatan seperti ini dapat berjalan seterusnya, dan tidak ada kendala pada Anggaran. Apa yang kita capai dapat terlaksana sesuai dengan harapan,” imbuhnya.

Untuk tahun 2016 ini, lanjut Jaya Atmajaria, dari data sebanyak 1.202 orang para pendidik tersebut yang terbagi dalam beberapa bidang dapat dibantu Pemerintah Daerah untuk 3 bulan di akhir tahun ini. Sementara untuk tahun 2017 mendatang, Pemerintah Daerah juga akan mengusulkan kembali program bantuan tersebut.

“Karena persediaan anggaran minim, hanya dapat dibantu Rp100 Ribu untuk perorangnya setiap bulan. Sedangkan tahun sebelumnya dapat dibantu Rp250 Ribu setiap bulannya. Dia meminta para penerima harap bersabar, mudah-mudahan kedepan kembali seperti semula,” pungkasnya.

Informasi dilapangan, memang beberapa Guru TPA merasa sedikit terusik tidak adanya honor dari Pemkab Lingga akibat difisit Anggaran beberapa Tahun belakangan ini, namun mereka tidak patah arang dan tetap menjalankan syiar agama tanpa ada pamrih.

Ditempat lain pernah juga ditemui, para Guru TPA ada yang merasa jenuh, akibat tidak adanya Honor tersebut, sementara jumlah santri kian bertambah. Karena semangat anak-anak ingin belajar mengaji sangat tinggi membuat mereka kembali bersemangat untuk mengajar. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


× enam = 48

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.