Pulau Bakung Siap Karantina Sapi

12-08-02

KL – Bupati Lingga H Alias Wello kembali mengunjungi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di kantor kementrian, untuk melaporkan Pulau Bakung Desa Pasir Panjang Kecamatan Senayang, sebagai Pulau Karantina Sapi,

Kunjungan tersebut, H Alias Wello juga bertemu langsung dengan Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Dr. Ir. H.M. Nurdin,  MT. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Dr. Ir. Prihasto Setyanto, MS.c dan Sekretaris Badan  Karantina Pertanian, Sujarwanto.

“Pulau Bakung merupakan pintu gerbang masuknya import sapi ke Indonesia. Ini merupakan bentuk dukungan kita terhadap program kerja mentan yang menyerap anggaran hampir satu triliunan,” ungkapnya, dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu juga dia menyampaikan juga beberapa laporan kepada Mentan terkait ketersedian lahan untuk persawahan seperti yang di ketahui mentan. Dalam mendukung program kerja Mentan, Pemkab Lingga sangatlah merespon, karena banyaknya manfaat yang akan diperoleh guna peningkatan ekonomi masyarakat Lingga kedepannya.sekeligus untuk membuka lapangan Keja di Kabupaten Lingga,

 

Secara mendetail dia menyampaikan, kalau Kabupaten Lingga  memiliki 604 pulau kecil dan besar, setidaknya ada 506 pulau yang masih kosong dan sangat potensial dijadikan pulau karantina sapi, salah satunya adalah Pulau Bakung.

Menurutnya, secara geografis Pulau Bakung dekat dengan Batam, Malaysia dan Singapura sudah barang tentu memiliki ke unggulan di bandingkan dengan pulau lain di Indonesia.

“Pulau Bakung memiliki luas lebih kurang  5.716 Hektar yang berpenduduk sekitar 1.022 jiwa. Penduduknya terkonsentrasi di kawasan pesisir pantai. Sedangkan sumberdaya air memadai serta  mayoritas kultur tanah di Pulau Bakung datar dan aman dari banjir rob,” paparnya yang di dampingi Adi Indra Pawenari.

Adi Indra Pawenari menambahkan, Mentan respon terhadap laporan yang disampaikan oleh Bupati Lingga. “Pak Menteri tak henti-hentinya menyebut bahwa Lingga sebagai  salah satu daerah kepulauan yang diharapkan mampu menjadi penopang kebutuhan pangan masyarakat di wilayah perbatasan Kepulauan Riau dengan Singapura kedepannya,” imbuhnya, singkat.(Mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


tujuh − 3 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.