SMPN 10 Senayang Kekurangan Dua Guru Bidang Studi

KL – Warga Desa Penaah Kecamatan Senayang risau, tidak masuknya dua guru SMPN 10 Senayang terhitung sejak libur Lebaran Idul Fitri lalu sampai sekarang membuat para siswa telunta-lunta dengan dua  mata pelajaran.

Sumber yang layak di percaya menuturkan pada  media ini  Senin (4/9) kemarin, ada dua guru bidang studi di SMPN 10 Senayang di Penaah sampai hari ini tidak memenuhi tanggung jawabnya sebagai guru, membuat para orang tua wali mempertanyakan ke pihak sekolah.

“Terhitung sejak libur lebaran Idul Fitri lalu sampai sekarang dua guru berstatus pegawai negeri itu tidak masuk sekolah, sehingga beberapa orang tua wali murid mendatangi sekolah,” ungkapnya dengan meminta namanya tidak di tulis di Media ini.

Informasi yang didapatkannya, tidak masukknya dua guru bidang studi itu, guru IPA dan guru Bahasa Inggeris, membuat para siswa ketinggalan pelajaran, dan orang tua wali murid merasa tidak nyaman.

“Dulunya SMP di Penaah itu SMP satu atap, sekarang sudah di negerikan. Orang tua murid sudah tentu berharap banyak dengan sekolah itu, agar anak mereka mendapat pendidikan layak seperti di SMPN lainnya,” tuturnya.

Kedua guru tersebut perempuan. Tidak masuknya ke dua guru tersebut dengan dalih ingin pindah ke Batam dan hamil. Atas alasan itulah, kedua guru tersebut tidak masuk mengajar sejak lebaran kemarin.

“Satu guru katanya menunggu surat pindahnya tinggal menunggu teken bupati, sehingga dia mengabaikan tanggung jawabnya. Satu lagi katanya lagi hamil muda dan tidak dapat untuk mengajar,” terangnya, bercerita.

Kepala SMPN 10 Senayang, Wahyu Hidayat membenarkan kalau dua guru bidang studi saat ini dalam ada kosong, seperti bidang studi IPA dan Bahasa Inggeris.

“Benar, memang sekarang kita mengalami kekurangan guru bidang studi IPA dan Bahasa Inggeris. Karena satu hamil muda dan satu lagi dimutasi di Tanjungpinang,” paparnya.

Katanya lagi, terkait kekurangan tersebut, pihaknya sudah menyampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga mengenai kekurangan dua guru bidang studi.

“Secara lisan, saya selaku kepala sekolah  sudah saya sampaikan kekurangan itu. Tapi akan saya sampaikan lagi, supaya kekurangan itu dapat terpenuhi oleh dinas yang menaungi,” imbuhnya.

Dia juga mengaku, kalau dia pernah di datangi wali murid terkait tidak adanya guru bidang studi tersebut, namun dengan alasan yang ada, maka pihak wali murid dapat menerimanya.

“Tidang masuknya dua guru bidang studi, dua-duanya perempuan. Satu pindah ke Tanjungpinang, satu lagi hamil muda,” katanya mengulangi.
Kepala UPTD Kecamatan Senayang Badaruddin ketika di konfirmasi mengaku belum mengetahui permasalahan ini, akan tetapi dia akan mencari informasi yang vailid mengenai masalah ini.

“Saya tidak berani berstatmen dulu, beri saya waktu untuk mempertanyakan masalah ini pada kepala sekolah,” tutupnya singkat. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


− empat = 1

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.