Tak Ada Jaringan, Warga Pesisir Timur dan Utara Lingga Mengeluh

Salah satu titik TELINFO TUNTAS di Kabupaten Lingga

Kl – Warga tiga Desa yang berada di Pesisir Timur dan Utara Lingga membutuhkan sekali sarana telekomunikasi. Jangankan ingin berselancar di dunia maya, mengirim pesan singkat (SMS) dan menelfon saja sulit karena tidak ada sinyal yang terdeteksi.

Seperti di tiga desa dalam wilayah dua kecamatan di Kabupaten Lingga, yakni Desa Teluk dan Desa Belungkur, Kecamatan Lingga Utara dan Desa Kudung, Kecamatan Lingga Timur, mereka berharap jaringan telekomunikasi itu ada di wilayah mereka dengan cara di bangun tower komunikasi.

Kepala Desa Teluk, Edi Suhendra mengaku jika wilayah desa yang dia pimpin tidak memiliki jaringan seluler. Kondisi tersebut tentu sangat menyusahkan warga di desanya untuk berkomunikasi ke luar desa, baik dengan kerabat, sahabat serta keperluan penting lainnya.

“Tidak ada sinyal seluler, warga sulit berhubungan keluar. Bahkan saya sendiri ketika ada informasi dari kantor kecamatan sangat lambat saya terima, karena disampaikan melalui lisan saja,” ungkapnya, Minggu (12/2).

Katanya lagi, bukan hanya desanya saja yang merasakan kesulitan tersebut, tetapi desa-desa tetangga juga mengalami hal yang sama, seperti di Desa Belungkur dan Desa Kudung.

Untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi, dia berharap kepada Pemkab Lingga dapat memfasilitasi pihak operator seluler agar berkenan membangun tower di desanya dan desa tetangga, supaya akses yang selama ini tertutup dapat terbuka. Kalau jumlah penduduk melebihi 2000 jiwa.

“Sekarang ini kami hanya mengharapkan bias sinyal seluler dari Tower Desa Sungai Pinang, yaitu Telinfo-TUNTAS bantuan dari Kementrian Kominfo yang sebelumnya aktif, sekarang tak aktif lagi karena habis masa kontrak programnya. Sebenarnya itu juga tidak efektif,” terangnya.

Ady Setiawan Kabid Kominfo d Setda Lingga terkait masalah ini dirinya menyarankan sebaiknya di tiga desa tersebut membuat surat pernyataan kepada Pemerintah Daerah melalui kominfo agar bisa menyurati langsung ke pihak provider telkomsel untuk membangun tower.

Kalau dari pemda sambung Ady agak sulit untuk membangun tower sendiri mengingat keterbatasan anggaran yang ada. Ditambah lagi Telinfo-TUNTAS juga dari kementerian juga sudah habis programnya

“Baiknya dari tiga desa itu buat surat, kemudian kita teruskan ke provider Telkomsel. Setelah itu akan di jajaki dulu bagaimana solusinya kedepan, karena acuan pihak provider disuatu tempat itu standar per-500 jiwa atau KK,” imbuhnya. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


delapan + 5 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.