Tertunda Operasional Aktif Tol Laut Jagoh – Penarik

IMG_703432857393145

KL.- Pembangunan Roll on Roll Off (Roro) sebagai sarana penghubung ibu kota Kabupaten Lingga dengan Pulau Singkep (Penarik – Jagoh) diperkirakan selesai Desember Tahun 2015. Untuk mengoperasikan tol laut Lingga yang cukup mahal tersebut tidak mendapat suport anggaran dari pemerintah daerah.

Kepala Bidang Darat di Dishubkominfo Kabupaten Lingga, Rahadi menuturkan, kegiatan yang mereka masukkan pada agenda Tahun 2016, terkendala anggaran yang begitu minim, membuat pemerintah harus mendahulukan pembangunan yang dianggap prioritas Tahun 2016.

“Kalau untuk sarana, Desember 2015 ini sudah selesai dibangun,. pengoperasikannya pada Tahun 2016, kita terkendala anggaran atau tak mendapat suport anggaran dari pemerintah daerah,” ungkap Rahadi.

Mengoperasikan jalur baru, yang menjadi dambaan masyarakat Kabupaten Lingga tersebut, minimal Bidang Darat Dishubkominfo membutuhkan fasilitas penunjang seperti tenaga harian lepas (THL), sedikitnya 12 orang, mobiler ruangan berupa meja, kursi, lemari dan semacamnya untuk mengisi ruangan pos pelabuhan.

“Dalam hitungan kita memerlukan sekitar Rp 500 Juta untuk belanja operasional dan honor petugas pelabuhan. Sayangnya dalam pagu anggaran, itu tidak tersedia,” terangnya.

Lanjutnya, semua sarana pendukung jalur baru itu sudah tersedia. Bahkan, sambung Rahadi lagi, dari pihak ASDP, sebagai penyedia angkutan laut, telah memperjuangkan sebuah kapal Roro khusus untuk mengoptimalkan jalur tersebut.

“ASDP menyediakan kapal khusus untuk jalur ini. Kita rencanakan satu hari bisa dua kali pulang pergi (PP). Nantinya, mobilitas ekonomi antara masyarakat Dabo Singkep dan Daik Lingga akan sangat cepat,” sebutnya.

Selain itu pula, aktifnya tol laut itu, berpotensi menunjang pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Lingga, khususnya dari hasil retribusi parkirnya.
“Jadi sangat membantu PAD Lingga kedepan. Kita perkirakan hasil yang didapat dari retribusi parkir saja, akan menaikkan angka PAD Lingga, jika kita mendapat suport dana dari pemerintah Daerah ” tuturnya.

Dia berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali mengaktifkan jalur tersebut. Setidaknya, dengan biaya yag telah dikucurkan pemerintah pusat hampir 100 Miliar untuk merealisasikan Tol Laut dalam kabupaten  dapat di imbangi dengan usaha pemerintah daerah membiayai operasionalnya.

Dilapangan terlihat, pembangunan sarana pelabuhan dan ruangan kantor pelabuhan Roro Batu Kapak Penarik, telah mencapai 90 persen pengerjaan. Diperkirakan akhir desember rampung.(Mrs/SAM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


lima − 2 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.