KL – Lingga, Para Pelajar dan pemuda Masjid di Lingga membuat beberapa pernyataan protes tentang Valentine. Hal ini terlihat di beberapa sekolah menengah di Singkep, di SMAN 1, misalnya terlihat di madding mereka tentang sejarah valentine yang bertuliskan. “Valentine digagas oleh seorang lelaki playboy yang non-Islam. Orang-orang yang mendambakan kehidupan bebas dan pergaulan bebas. Mereka ini menganggap Valentin sebagai lambang kasih sayang.
Itu yang ditiru dan dikembangkan oleh orang-orang di luar Islam,” kutipan dari tulisan – tulisan yang ditempelkan di madding sekolah SMA N 2 Singkep. Tak heran di Lingga para remaja banyak yang merayakan valentine walaupun banyak diantara mereka yang menolak. Ini patut diwaspadai oleh para orang tua. Unicef merilis rata-rata setiap tahun, 2,5 juta jiwa remaja Indonesia melahirkan diluar nikah, akibat pergaulan bebas. Banyak temuan kasus remaja yang hamil diluar nikah, yang sebagian besar adalah anak Sekolah menengah. Hal ini perlu diperhatikan orang tua.
Kejadian ini diyakini terjadi pada saat hari valentine. Memang, Jika dikaitkan dengan moral, Valentine cenderung mendorong orang permisif dan mendorong orang melanggar norma-norma. Menurutnya, dalam pandangan siapapun termasuk para ulama dan orang tua,Valentin adalah bentuk pengrusakan budaya yg sistemik dari luar, pengrusakan budaya kepatutan orang Timur. Untuk kita berharap agar pada malam kasih saying ini tidak terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan jangan jadikan budaya barat yang negative masuk ke daerah kita. (KL-Red)
