Wujudkan Pulau Bakung Tempat Karantinan Ternak, Pemkab Gelar FGD Pulau Bakung

IMG-20171207-WA0006KL- Gelar Fokus Group Discussion (FGD) Tentang Posisi Strategis Pulau Bakung Desa Pasir Panjang Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga, Bupati Lingga,  H Alias Wello mengatakan, Pulau Bakung menjadi program perioritas Kementerian Pertanian untuk memiliki sebuah instalasi karantina yang memberikan pengamanan yang maksimum dari masuknya hewan sapi dari luar negeri ke Indonesia.
Disebutkan, luas Pulau Bakung 5.716 Hektar, memiliki tanah yang landai telah memenuhi standar awal sebuah daerah ingin di jadikan tempat karantina hewan. Secara geografis, Pulau Bakung yang dekat dengan Pulau Batam dan dua negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia memiliki nilai tambah atas penawaran Pulau Bakung ke Kementrian Pertanian RI.
“Langkah awal telah dilakukan Pemkab Lingga bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melakukan survey pendahuluan guna mempelajari   daya dukung lahan menjadi tempat karantina sapi,” ungkap H Alias Wello
pada diskusi yang bertajuk Fokus Group Discussion (FGD) Tentang Posisi Strategis Pulau Bakung dan Pulau Sekitarnya dalam kajian menjadi Tempat Karantinan Hewan dan Sentra Peternakan Berbasis Pulau Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan Nasional, di ruang pertemuan Hotel Harmoni, Batam, Rabu (6/12), kemarin.
Dia mengaku, Pemkab Lingga tidak saja menjadikan Pulau Bakung semata untuk kepentingan masyarakat Lingga tapi seluruh Indonesia. Pulau Bakung juga memiliki berbagai potensi yang mendukung untuk dijadikan pulau karantina hewan secara luas untuk mendukung program pemerintah pusat yang ingin memiliki sebuah tempat isolasi ternak sapi ekspor yang dikelilingi air dengan luas dan batasan yang memadai.
“Selain melakukan kajian bersama tim dari UGM untuk mendukung keinginan ini, kami juga telah melakukan penanaman indigofera sebagai pakan ternak,” terangnya.
FDG Pulau Bakung sebagai tempat karantina sapi ini, sambung Alias Wello bertujuan untuk meminta tanggapan dan masukan tentang potensi Pulau Bakung yang di memiliki catatan strategis dan keunggulan komperatif lainnya untuk dapat ditetapkan sebagai Pulau Karantina Sapi.
“Menginggat urgensi kebutuhan negara terhadap Pulau Karantina untuk mendukung target menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Pemkab Lingga akan membawa hasil diskusi ini kepada Menteri Pertanian RI dan Preaiden RI,” pungkasnya.
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo yang ikut dalam FGD, mengaku, optimis Pulau Bakung akan ditetapkan menjadi Pulau Karantina Sapi. Hal ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan Pemkab Lingga yang mengandeng Universitas Gajah Mada (UGM)
“Sejauh ini daerah yang masuk dalam kereteria pulau karantina sapi adalah Lingga. Namun pemerintah belum mengeluarkan aturan pemerintah yang mengatur hal ini,” kata Firman.
Dia menginggatkan, jika Pulau Bakung ditetapkan menjadi lokasi karantina sapi bukan berarti perjuangan untuk meningkatkan prekonomian mayarakat sudah terhenti. Lebih dari itu, dibutuhkan komitmen, konsep yang matang agar program yang didapatkan benar-benar untuk kebutuhan masyarakat luas.
“Saya berbicara bukan hanya untuk Lingga atas manfaat karantina sapi ini, akan tetapi lebih kepada kepentingan bersama secara nasional. Lingga adalah sebuah sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia atas pentingnya tempat karantina ternak ekspor,” imbuhnya. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


3 + = dua belas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.