Lakse Makanan Di Hari Libur

KL – Lingga, Kabupaten Lingga sebagai bunda tanah melayu merupakan julukan yang disandang dari awal kabupaten ini terbentuk. Kabupaten ini banyak menyimpan sejarah salah satunya ialah Istana Damnah dan Wisata Kulinernya yang beragam.

Selain itu potensi wisata Lingga juga tak kalah dengan potensi wisata yang ada di kabupaten lain. Dabo singkep contohnya yang paling banyak penduduknya di bandingkan kecamatan lain yang ada di Lingga, selain ramai masyarakat disini terdiri dari berbagai macam suku dan tidak hanya suku melayu yang ada disini.

Bacaan Lainnya

Dari berbagai macam suku dan ras yang ada di Lingga ternyata makanan Lakse yang terbuat dari sagu ialah makanan yang paling banyak diminati. Apalagi di hari libur, beberapa tempat wisata di Kabupaten Lingga banyak yang menjual makanan Lakse. Nah sebagai wisata kuliner tak salah kiranya bagi pengunjung untuk mencari makanan khas Lingga ini untuk di cicipi. Karna selain di tempat – tempat wisata lakse juga dapat di temui di stand – stand kegiatan acara di desa – desa yang ada di Lingga.

Lakse sendiri merupakan makanan khas masyarakat di Lingga, terbuat dari sagu putih. Makanan ini biasanya menjadi makanan favorit di waktu berbuka puasa,atau even-even besar tertentu,,makanan ini dimakan dengan kuah yang di buat dari santan kelapa yang di masak, di campur kacang, dan biasanya cukup pedas di tambah sambal belacan/terasi (terbuat dari udang), sebagai pelengkap nya.

Laksa/Lakse merupakan mie yang berkuah gurih dan pedas, yang merupakan warisan kuliner budaya Peranakan, yang merupakan campuran dari unsur China dan Melayu yang banyak ditemui di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Untuk versi makanan lakse sendiri ada bermacam – macam, di Singapura di kenal dengan Lakse Kari yang terbuat dari bihun dan Beras, di Malaysia kita kenal dengan Lakse Johor dan di Indonesia sendiri khuusunya di Lingga di sebut Lakse sagu.

Namun seiring berkembangnya zaman lakse sendiri kini dapat kita temui di daerah – daerah lain juga dengan variasi resep yang berbeda. Jadi boleh di bilang Lakse sebagai bukti keharmonisan hubungan Orang Cina dan Melayu yang ada di Kabupaten Lingga. Ayo kite beli lakse. ( KL – Red )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


− 2 = lima

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.