KL-Hasil dari 5 hektare pilot projek persawahan di Desa Sungai Besar yang merupakan gagasan dan optimisme pemimpin Lingga saat ini telah terbukti. Beras super rice cap gunung daik menjadi bukti konkrit akan kinerja 100 hari rezim Awe Nizar. Ini terjadi karena semangat kebersamaan. Kerja sama dan dukungan bersama dari semua pihak. Menjadi salah satu lumbung beras nasional khusus wilayah Kepri.
Kehadiran bapak Gubernur saat panen pertama menjadi pemacu dan semangat kita untuk bekerja lebih keras lagi,” ujar bupati yang akrab di sapa Awe pada kesempatan itu. Sementara itu, Gubernur Kepri Nurdin Basirun dalam sambutannya kembali mengapresiasi inovasi yang dibuktikan Awe. Kegiatan yang sekaligus dijalankan dengan halal bihalal di Lingga yang berlangsung terbuka dan antusias masyarakat orang nomor satu di Kepri ini juga mengucapkan maaf lahir dan bathin kepada segenap warga yang hadir. Ditengah-tengah pesta panen padi, Nurdin sebut Lingga bakal dijadikan sebagai sentra persawahan di Kepulauan Riau.
Awe mengatakan selain dorongan masyarakat, peran Ady Indra Pawennari bersama rekan-rekan dari Palu, sangat besar atas suksesnya sawah ini. Kita akan terus tingkatkan. “Target kedepan, September mendatang kita akan kembali panen lebih besar dan Insya Allah kementerian pertanian akan turun langsung. Dengan adanya beras lokal ini, kedepan Lingga tidak akan tergantung lagi terhadap beras luar,terang Awe optimis dan penuh semangat.
Hadir pada panen pertama padi tersebut, Bupati Lingga Alias Wello dan Wakil Bupati Lingga M Nizar, serta Ketua DPRD Lingga Drs Riono, Kajari Daik Lingga, Danlanal Dabo maupun Kapolres Lingga AKBP Muji. Pada panen pertama ini, padi yang sudah dipotong langsung dirontokkan dengan mesin gabah, serta beberapa karung digiling pada perumahan mesin rice miling yang sudah dibangun di lokasi areal persawahan Sei Besar.(Imm/Sam)
