LINGGA – Penambahan jaringan listrik oleh PLN Daik Lingga akan berakhir bulan desember 2012, adapun sasaran penambahan jaringan tahun ini dimulai dari Nerekeh, Musai, Bukit Langkap, Limbung dan Senempek. Diperkirakan awal tahun 2013, masyarakat di lima daerah yang terpasang jaringan akan meinimatinya.
Mazli Kepala PLN Daik Lingga mengatakan, dari lima titik lokasi yang mendapat penambahan jaringan di perkirakan 500 pelanggan. Yang kontrak pemasangan jaringan ke rumah masyarakat dalam waktu dekat harus siap, awal tahun masyarakat di lima tempat sudah menikmati penerangan dari PLN.
“Jaringan dibangun harus siap desember sesuai dengan kontrak program listrik desa (Lides) dari APBN melalui BUMN. Memang antusias masyarakat ingin menggunakan jasa PLN cukup banyak, tapi yang mendapatkan penambahan jaringan sesuai hasil surve setelah pihak PLN mengajukan penambahan,” kata Mazli di ruang kerjanya.
Ia melihat, keinginan masyarakat menggunakan jasa PLN cukup tinggi, tahun 2013 Mazli berencana akan mengusulkan beberapa titik lokasi agar masyarakat setempat dapat menikmati, mengingat masyarakat sangat membutuhkan sekali penerangan listrik.
“Melihat kondisi yang ada, tahun 2013 kita coba mengusulkan beberapa lokasi lagi, seperti Kudung, Malar, Penarik dan Kelumu. Mudah-mudahan apa yang di inginkan masyarakat terkabulkan, sesuai dengan jumlah penduduk yang ada,” ujarnya.
Untuk kekuatan daya mesin saat ini masih memadai, lanjut Mazli, meskipun masih ada penambahan jaringan untuk masyarakat, kapasitas mesin masih mampu melayani pengguna jasa PLN.
“Walaupun lima daerah sudah di nyalalakan awal tahun ini, kapasitas mesin masih mampu, bila ada penambahan seperti beberapa daerah yang rencananya akan kita usulkan tahun depan, karena kapasitas daya mesin masih masih memadai,” jelasnya.
Disinggung belum terpasangannya jaringan listrik menuju Desa Keton, sementara jaringan PLN tidak terlalu jauh dari desa yang sering disebut, desa tertinggal dan ditinggalkan, sementara masyarakat desa di sekitar sudah menikmati penerangan dari PLN, hal ini sudah barang tentu akan menimbulkan kekecewaan masyarakat setempat. Terkait hal ini, Mazli beralasan terlalu jauh dan jumlah pelanggan tidak memadai.
Masyarakat Desa Keton semenjak dahulu berharap penerangan dari PLN, layaknya seperti desa tetangganya seperti Pekaka dan Centeng. Jarak dari jalan raya menuju Desa Keton lebih kurang 3 kilometer dengan jumlah masyarakat 90 kepala keluarga, otomatis masyarakat akan kembali kecewa, karena masyarakat setempat juga ingin menikmati jasa PLN seperti desa tetangga yang ada. Persimpangan Desa Keton dilewati, PLN menuju persimpangan masuk Senempek, entah kapan Keton mendapat penerangan PLN. (mrs).