Disbud Lingga Meminta Masukan Dan Saran Dengan Elemen Masyarakat Untuk Membahas Ranperda Untuk Menjadi Perda

KL -Sekitar 60 orang lebih dari berbagai lapisan masyarakat menghadiri acara Focus Group Discussion (FGC) yang bertempat di Balai Adat Melayu Kabupaten Lingga , guna memberikan saran dan .masukan serta pertimbangan untuk memantapkan Ranperda pemajuan kebudayaan kabupaten lingga sebagai Bunda Tanah Melayu. Yang digagas oleh Dinas Kebudayaan kabupaten lingga,
Selain dihadiri OPD Lingga, juga turut dihadiri LAM,MUI, Budayawan, Sejarawan, Dewan Kesenian, LSM.Ormas, Kades dan Tokoh masyarakat Kabupaten Lingga.
Dalam hal ini Bupati lingga diwakilkan kepada Asisten III Administrasi dan umum”Siswandi , Dalam sekapur sirihnya, Siswandi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lingga , sesuai dengan amanah Undang- undang no 23 th 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang no 5 th 2017 tentang pemajuan kebudayaan ,akan terus berusaha melestarikan dan memajukan kebudayaan yang merupakan urusan wajib non pelayanan dan juga Salah satu upaya yang telah dan sangat mendasar dlikakukan Pemkab lingga membentuk Dinas Kebudayaan menjadi OPD tersendiri, yang sebelumnya kebudayaan bergabung dengan Dinas Pariwisata.
Kebijakan yang diambil ini “tambahnya sangat beralasan, disamping karena Kabupaten lingga ini merupakan pusatnya Bunda Tanah Melayu di Provensi Kepri, untuk mewujudkan visi misi Pemkab lingga, dan juga bertujuan agar kebudayaan dapat diurus lebih fokus dan dikelola lebih Profesional , untuk mewujudkan semua itu , salah satu diantaranya diperlukan suatu payung hukum berupa Perda tentang pemajuan kebudayaan kabupaten lingga sebagai Bunda Tanah Melayu, yang rancangannya saat ini sedang mulai disusun oleh para tenaga ahli yang diketuai Datok Dr. Abdul Malik, mpd.
Walaupun rancangan perdanya baru saja mulai disusun dan belum ditopang dengan Anggaran yang memadai, akan tetapi keberadaan Dinas kebudayaan yang pada tahun 2019 ini, baru masuk tahun ke 3, tetapi telah menunjukkan kerja nyata dan Output dan hasilnyapun sedikit banyaknya sudah kelihatan dan juga ada manfaat kepada masyarakat. Misalnya seperti “telah diterbitkan beberapa buah Buku tentang Sejarah dan Budaya, Buku buku ini tidak saja berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat juga dapat menjadi bahan Pelajaran dalam pelaksanaan Kurikulum muatan lokal yang saat ini sedang disusun Kawan – kawan di Dinas Pendidikan Kabupaten lingga.
Sementara itu Hasil- hasil lain yang telah dapat dicapai oleh Dinas Kebudayaan bersama dengan Tim dan bimbingan bupati Lingga adalah telah ditetapkanya Sultan Mahmud Riayatsyah sebagai pahlawan nasional pada tahun 2017 dan juga telah ditetapkannya ,enam(6) Warisan Budaya yan g berada di kabupaten lingga sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia ,dan insya Allah pada tahun ini akan betambah lagi karena pada sidang WBTB yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 s/d 16 agustus 2019 di Jakarta , yang diusulankan dari Provensi Kepri yang lolos untuk dimajukan pada pesidangan semuanya, usulan dari Pemkab lingga melalui Disbud ” ungkap asisten III Siswandi.
Dan kemudian lanjutnya “siswandi, menambahkan, akan terlaksananya Perhelatan Tamadun Melayu Antar Bangsa yang pertama, dan rencananya akan dihadri Wapres RI dan para peserta dari dalam dan luar negeri,
Ini demua tidak terlepas dari kerja keras , Koordinasi dan kerjasama yang baik yang telah dilakukan oleh Disbud.
Untuk tahun ini Disbud kabupaten lingga mendapat dana DAK tahun 2019 Non fisik sebesar 450 juta untuk menunjang kegiatan -kegiatan di Moseum kita, yaitu Moseum linggam Cahaya dan beberapa kegiatan yang dibiayai APBN di Kemendikbud tahun 2019, dimana dengan adanya Konsultasi dan koodinasi yang dilakukan Disbud di Direktorat kebudayaan dan Upt- uptnya,seperti BPCB Batusangkar, BPNB Kota Tanjung – pinang dan Balai Bahasa
Sasaran kegiatan dan fokusnya banyak dilakukan di kabupaten lingga.
Satu hal lagi yang saya anggap kerja luar biasa yang telah di lakukan Disbud Lingga dalam tahun ini, adalah menggerakkan peran serta masyarakat untuk mengumpulkan Benda-benda bekas Penambangan Timah Singkep dan sekaligus, membangun Moseumnya, yang diberi nama “Moseum timah II Singkep di Dabo Singkep, yang saat ini telah pula dapat menjadi salah satu Destinasi Wisata Budaya di Kabupaten lingga khususnya di Pulau Singkep.
Untuk itulah, agar segera mungkin. disusunnya Ranperda tentang pemajuan Kebudayaan Kabupaten lingga ini,
Akhir kapur Sirih ini ” Siswandi atas nama Pemerintah lingga berharap kepada Disbud Lingga akan semangkin dapat berbuat lebih banyak lagi dalam Melestarikn , Mengelola dan Memajukan Kebudayaan Melayu di Bunda Tanah Malayu ini, agar supaya Daerah ini kelihatan betul dan Nyata- nyata Auranya, kental dan Seindah kabar dengan rupa, baik di Pembangunan maupun dalam kehidupan masyarakatnya. Dan juga Siswandi menyampaikan kepada seluruh peserta FGC ,berikanlah saran danmasukan kepada tim penyusun Ranperda agar nan ti mndapatkan Perda yang sesuai dengan harapan Pemkab Lingga dan.Masyarakat (Sam )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


empat × 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.