Harga karet turun, petani duga ada monopoli harga

Foto : Acil Karet yang menumpuk di Pelabuhan dabo yang akan dibawa Ke Jambi
Foto : AcilKaret yang menumpuk di Pelabuhan dabo yang akan dibawa Ke Jambi
Foto : Acil
Karet yang menumpuk di Pelabuhan dabo yang akan dibawa Ke Jambi

Dabo, KL – Para petani karet di lingga khususnya dabo singkep mulai mengeluh karena harga karet terus mengalami penurunan seminggu terakhir yang sangat drastis, sebelumnya harganya berkisar Rp10 ribu perkilogram, sekarang hanya Rp7 ribu perkilogramnya, bahkan ada yang harganya sekitar Rp6 ribu.

Menurut Edy, salah seorang petani karet di singkep mengatakan, turunnya harga karet secara mendadak, karena stok di jambi banyak.

Bacaan Lainnya

“Taoke saya (sebutan bagi penampung karet di singkep _Red) mangatakan, saat ini harga karet di jambi mengalami penurunan dikarenakan stok di pabrik jambi cukup banyak,” ucapnya menirukan apa yang di sampaikan taokenya. Rabu (20/2).

Dikatakan Turunnya harga karet sering terjadi pada saat musim panas, karena pada musim panas semua petani karet dapat bekerja setiap hari, hingga karet menumpuk di penampungan taoke, saya tidak tau apakah harga karet di jambi saat ini betul-betul mengalami penurunan atau hanya permainan taoke sini (di pulau singkep), memang setau saya selama ini hampir seluruh taoke di dabo singkep menjual karet mereka ke jambi,

“Turunnya harga karet ini memang terasa agak berat bagi saya, karena pohon karet ini bukan bukan milik sendiri, tapi saya sewa yang harus saya bayar disetiap bulannya, untuk mencari pekerjaan lain saya tidak punya kepandaian dibidang lain,” keluhnya.

Lain apa yang disampaikan iwan, yang sekarang istirahat sebagai penyadap karet, ianya mencari pekerjaan lain dahulu dengan harga karet yang terus mengalami penurunan, walau ia masih bersyukur karena pohon karet miliknya peninggalan dari orang tua, jadi ia tidak perlu membayar sewa atau pun kontrak seperti sebagian besar petani karet di dabo,

“Ia mencari pekerjaan lain sambil menunggu harga karet kembali stabil, itung-itung memberikan istirahat dulu pada pohon karet saya,” terangnya.

Tanaman karet merupakan salah satu sumber penghasilan bagi sebagian masyarakat di dabo singkep, setiap minggunya ratusan ton masuk ke pabrik karet di provinsi jambi, yang dibawa melalui kapal laut, dengan turunnya harga karet ini para petani karet sudah berencana beralih profesi salah satunya menjadi kuli bangunan.

(Puspand)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


× 6 = dua belas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.