Kampung Boyan Desa Batu Berdaun Butuh Bangunan Tembok Penahan Gelombang

KL- Kikisan Air Laut (Abrasi ) yang terjadi di Kampung boyan Desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga, sudah sangat memperihatinkan ,ini perlunya Kehadiran Pemerintah untuk mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya , Minggu (11/06/2023).

Kondisi Pantai yang terkena abrasi tersebut kalau dibiarkan akan berdampak patal bagi warga yang rumahnya berada di seputaran garis pantai tersebut. Diharapkan kepada Pemkab daerah setempat untuk segera mungkin mengambil kebijakan supaya tidak terjadinya kerusakan pada rumah warga, dan begitu juga tidak terjadinya pengurangan daratan yang ada.
Abrasi adalah proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus air laut, yang sifatnya merusak terkadang juga disebut dengan erosi pantai. Kerusakan garis pantai ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai tersebut.
Hasil dari pantauan kami dari media ini dilokasi dimana abrasi yang sedang terjadi saat ini. Salah seorang warga Kampung boyan, “Buk Patimah menyampaikan keluhannya kepada media ini “Kami sebagai orang kecil yang tidak tahu kemana arahnya untuk kami mengadu. “Sa’at ini kami hanya pasrah dan hanya bisa berbuat dengan semampu kami,” ungkapnya.

Dilokasi Abrasi memang benar yang dapat dilakukan oleh warga tersebut adalah, dengan mengisi pasir dalam karung sebagai antisipasi sementara dari terjangan ombak, namun itu hanya bersifat sementara belaka.
Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga, dan pihak Desa sudah melakukan upaya, namun belum bisa sepenuhnya untuk mengatasi permasalahan abrasi tersebut, karna kalau kita lihat di lapangan sa’at ini memang perlu di bangun tembok penahan ombak, agar tidak terjadi abrasi yang lebih meluas lagi sehingga dapat berkurangnya luas daratan yang ada.

Pihak BPBD, maupun Desa, dan warga setempat, sudah berupaya dengan gotong royong bersama dalam mengatasi permasalahan abrasi pantai tersebut, dengan cara memancangkan kayu disepanjang pantai yang terkena abrasi, serta disertai dengan pengisian pasir di dalam karung yang disiapkan oleh pihak BPBD.

Namun hal tersebut tetap saja tidak merobah keadaanya . Kini abrasi yang terus melanda garis pantai.

Dulunya rumah warga jauh dari terjangan ombak dan arus air laut, namun kini sudah berada di samping rumah mereka, dan diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan Pusat untuk segera mengambil langkah yang tepat, sebelum terjadi yang lebih parah lagi akibat abrasi tersebut.( *** )

Sumber : Kasmiran

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


8 − satu =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.