KAPAL RORO MASUK DOCK, EKONOMI MASYARAKAT TERGANGGU

Roro

KL-Kapal roll on roll (roro) merupakan salah satu jalan pencari nafkah bagi sebagian masyarakat Lingga. Dengan adanya kapal tersebut, masyarakat merasa sangat terbantu karena terbilang ekonomis. Namun untuk beberapa saat ini kapal KMP Sembilang tersebut naik Dock. Adapun rute penyeberangan kapal tersebut dari Kab. Lingga ke Batam dan Tg. Pinang untuk sementara waktu di dinonaktifkan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Darat Dishubkominfo Kab. Lingga Rahadi mengungkapkan bahwa memang dalam waktu 1 tahun beroperasi, kapal KMP Sembilang tersebut wajib naik Dock dan pihak ASDP juga sudah memasang pengumumannya yaitu dimulai tanggal 16 September 2016 ini dan biasanya dalam proses naik Dock tersebut proses perbaikan dan perawatannya biasanya berlangsung kurang lebih 1 bulan, mengenai solusi lainnya untuk masyarakat untuk sementara ini belum ada penggantinya, kami sudah berkoordinasi dengan pihak ASDP untuk mencari pengganti namun mereka tidak memiliki kapal khusus sebagai pengganti sedangkan jam terbang untuk kapal ASDP jalur Batam lainnya juga sangat padat dan selain itu kondisi Armadanya juga terbatas, ungkapnya beberapa waktu yang lalu pada media ini

Marwan (38) seorang knek (buruh angkut) sebuah mobil truk juga menyayangkan, dia mengungkapkan “coba kapal roro tersebut ada penggantinya maksudnya ada yang lain jadi ketika kapal yang 1 naik Dock kapal yang lainnya sebagai pengganti bisa menggantikan peran kapal yang naik Dock tersebut sehingga kami yang bekerja dan mencari nafkah sebagai Buruh angkut ini bisa bekerja, kalau seperti ini kami otomatis tidak dapat bekerja, kami mengangkut barang-barang beraneka macam sampai ke buah seperti jengkol sekalipun kami bawa. Tapi ketika kapal ini dock dan tak ada penggantinya, kami jadi tidak dapat bekerja, harapan kami agar Pemerintah dan pihak kapal terkait hal ini agar dapat mencari solusinya sehingga kedepannya ketika kapal ini naik Dock lagi, bakal ada kapal lain sebagai alternatif penggantinya sehingga ekonomi dan tempat kami mencari nafkah untuk hidup tidak terganggu lagi, ungkapnya. (IMM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


enam × = 18

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.