PETIR, HUJAN DERAS DI SERTAI ANGIN NELAYAN PENUBA TIMUR HILANG

KL – Nelayan Desa Penuba Timur Kecamatan Selayar hilang, di terjang angin, petir dan hujan deras. Pria bernama Bastian Abraham (45) yang kesehariannya bekerja sebagai pemancing ikan tersebut hilang di pompong, warga menduga dia jatuh ke laut ketika cuaca buruk terjadi siang itu.

Syafri warga Kecamatan Selayar menuturkan, sebelum kejadian, Kamis (14/4) pagi, Bastian Abraham pergi memancing ikan di laut tengah (laut Desa Kote) sendiri, dengan menggunakan pompong miliknya. Sekitar Pukul 10.00 WIB, Bastian pulang membawa hasil tangkapan dan menjualkannya ke penampung ikan, dan dia kembali pergi melaut memancing lagi.

“Sebelum pergi yang kedua, Bastian sempat memeberi mamaknya (ibu kandung) uang Rp50 Ribu dari hasil tangkapan. Setelah itu dia sempat berpamitan dengan mamaknya untuk pergi yang ke dua,” terang Syafri, Jum’at (15/4).

Lanjut Syafri, setelah pamit, Bastian kembali ke laut dan menuju lokasi tengah Laut untuk memancing. Sekitar Pukul 12.00 WIB, cuaca yang tadinya cerah Tiba-tiba berubah, dentuman petir, disertai Hujan deras dan angin membuat suasana laut gelap, dan ketika itulah, warga menduga Bastian terjatuh dari pompong.

“Setelah cuaca mulai cerah, sekitar Pukul 13.00 WIB, warga Desa Penuba Timur termasuk keluarga Bastian, pergi mengantar ikan ke Pulau Serang. Waktu melewati laut tengah, familinya itu melihat pompong merapung di laut tengah, sedangkan pemilik pompong tidak ada. Dan dia langsung memberi tahu warga dan Kepala Desa Lingga Timur atas penemuan itu,” terang Syafri.

Kepala Desa Penuba Timur Budi dihubungi membenarkan bahwa, yang hilang tersebut adalah abang kandungnya. Sampai sekarang upaya pencarian terus dilakukan, dengan bantuan SAR, TNI/Polri, pihak kecamatan dan masyarakat.

“Sejak dinyatakan hilang siang kemarin, kami terus berupaya mencari sampai kemalam dan sampai pagi ini, tapi sampai sekarang belum membuahkan hasil,” kata Budi, Jum’at (15/4).

Budi mengaku, abang kandungnya itu tidak ada mengeluhkan sakit. Setahunya abangnya itu orangnya pekerja, di darat dia juga berkebun. Kalau dilaut diapun tahu berenang. “Perkiraan kita, waktu petir keras itu dia terjatuh. Pompongnya masih ada, jangkar pompong masih terpasang, pancing masih terpasang, orangnya yang tidak ada,” tuturnya.

Informasi lain yang dihimpun koran ini, sejak dilakukan pencarian di laut tengah, sebagain yang mencari ada yang menemukan topi yang biasa di pakai Bastian. Akan tetapi sampai sekarang Bastian belum di temui, usaha pencarian di berbagai elemen Masyarakat terus dilakukan di laut tengah.(Mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


+ delapan = 15

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.