Judi Togel Marak di Lingga Mental Masyarakat Rusak

LINGGA : Bagaikan kebal hukum, bandar judi togel hingga kini masih berkeliaran di Lingga, meskipun beberapa kabupaten di KEpri telah melakukan penangkapan terhadap bandar judi tersebut. Berbeda di kabupaten ini, pihak berwajib seperti tutup mata, menegenai hal ini padahal permainan judi togel tersebut di lakukan secara terbuka.

Salah satu sumber anak buah dari bandar judi tersebut yang berinisial AW, mengatakan bos besarnya hingga saat ini masih tetap menjual Judi togel tersebut meskipun sempat di beritakan di koran-koran, namun anak buah AW yang berinisial AG mengatakan Bos mereka tetap menjadi Agen di Lingga.

” Kalau bos masih tetap agen besar, saya sudah stop tak berani masalahnya bos tak mau tanggung jawab kalau kita di ciduk” ungkap AG.

AG mengatakan saat dirinya masih menjual togel tersebut dari AW, biasanya dirinya mendapata V dari setiap penjualan. pembeli nomor tersebut tidak pandang bulu, ungkapnya.

” yang beli itu dari bapak-bapak sampai ibu dan juga remaja itu sudah tak heran, bang ” ungkap AG

Modus permainan judi ini masih menggunakan modus lama, penjualan nomor togel itu dilakukan melalui anak buah mereka yang ditebarkan di beberapa tempat. anehnya para pembeli nomor ini sendiri sudah mulai di lakukan hampir semua lapisan masyarakat. Jika dibiarkan pengaruh judi togel ini akan memberikan pengaruh negatif bagi masyarakat Lingga.

dari Penelusuran rona kepri di lapangan, AW merupakan bandar besar saat ini di kabupaten Lingga, kalau bandar yang lain tidak berani lagi beroperasi karna masalah ini pernah beberapa kali diberitakan di media massa.

AW saat ini berani menjadi bandar judi tersebut, karna dirinya sudah merasa di lindungi dari oknum-oknum tertentu. AW dikabarkan juga telah mengeluarkan dana setiap bulannya untuk di bagikan ke oknum-oknum tersebut.

Dari Informasi dilapangan dari sumber dekat AW mengatakan, AW membagikan jatah bulanan tersebut ke Oknum wartawan dan Oknum Kepolisian. jatah tersebut di bagikan melalui orang-orang AW di lapangan, salah satu Oknum Wartawan yang biasa menerima jatah dari AW rata-rata mereka dari koran harian. (heri)