PELETAKAN BATU PERTAMA MASJID AGUNG

LINGGA, – H Daria beserta jajaran, di saksikan tokoh agama dan adat telah membuat hari yang bersejarah di Kabupaten Lingga dengan peletakan batu pertama Mesjid Agung di area Bukit Kanti yang bakal dijadikan Pusat Pemerintahan Kabupaten Lingga, bertepatan hari jadi Kabupaten Lingga ke-9, di Daik Lingga kemarin.

Kata Bupati Lingga H Daria, pelatakan batu pertama dengan sembilan buah bata bermakna, hari jadi Kabupaten Lingga ke-9, hal tersebut ada kaitannya dengan agama silam. Mesjid yang di beri nama Waadarul Birri Waadaruusalam yang artinya “Negeri yang penuh kebaikan dan negeri yang penuh keselamatan” yang keinginan pembangunannya tidak begitu lama, setelah pelatakan batu pertama ia lakukan.

Bacaan Lainnya

“Pembangunannya sudah barang tentu kita ingin cepat, agar masyarakat dapat menikmati serta akan menjadi kenang-kenangan saya (bupati) selama menjabad,” ungkap H Daria pada wartawan.

Kenapa di area pusat pemerintahan Mesjid Agung di bangun, H Daria beralasan, karena berdekatan dengan pusat pemerintahan. Setahunya, dipusat pemerintahan itu lengkap, karena ada Kantor Bupati, DPRD, serta dinas badan dan kantor lainnya. Karen sudah dekat, ia berharap walaupun tidak dapat melaksnakan 5 waktu (sholat) di rumah suci Allah SWT tersebut.

“Paling tidak waktu dzuhur dan ashar, saya harap kita yang bekerja di pusat pemerintahan khususnya yang beragama islam, tiba waktu masuknya waktu dzuhur atau ashar, bersama-sama kita laksanakan secara berjama’ah,” harapnya.

Walaupun menggunakan dana cukup besar, lanjut H Daria, untuk pembangunan mesjid aia berjanji tidak akan menggunakan dana APBD Lingga, berapa biaya pembunangpun ia belum tahu, yang pasti ia mencari para donatur untuk pembangunan Mesjid Agung seperti yang diinginkannya.

“Tanpa menggunakan APBD dalam pembangunan ini, karena APBD masih banyak di gunakan untuk kepentigan masyarakat,” ujarnya.

Terkait adanya kabar berhembus, mengenai letak Mesjid Agung terlalu jauh dari pemukiman masyarakat. Ia menilai, karena akses belum dibuka memang kelihatan sepi, akan tetapi bila akses semua dibuka, ia yakin daerah Bukit Kanti akan ramai orang.

“Siapa bilang sepi ? kan akses jalan dan lokasi belum kita buka, daerah sinikan sudah nampak dari arah mana saja jalan akan kita buka menuju mesjid. Suatu saat nanti saya yakin daerah ini paling ramai dimukimi masyarakat. Kita berfikir bukan sekarang, tapi kedepannya dengan dinbukanya kawasan ini pembangunan daerah kita akan merata, jika di panjangkan umur kita buktikan secara bersama,” terangnya.

Selaku bupati, ia berkeinginan Mesjid Agung dapat dimanfaatkan masyarakat sebelum masa tugasnya berakhir, mengingat, satu-satunya mesjid yang ia bagun dapat dimanfaatkan masyarakat umum, khususnya Kabupaten Lingga. (mrs).

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Deprecated: Implicit conversion from float 3.6 to int loses precision in /home/linggaterkini.com/kabarlingga/wp-content/plugins/captcha/captcha.php on line 1051
× 6 = tiga puluh enam

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.